Barang siapa yang menerima rahmat ini akan mensyukurinya dan akan bahagia di dunia dan akhirat. Jadi ilmu keuangan syariah bisa menjadi rahmat bagi siapa saja, tidak mengenal ras dan agama.
Tujuan dari latihan ini adalah supaya si Unyil dan kawan – kawannya akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang punyai nilai-nilai siddiq, amanah, fathonah dan tabligh.
Kemudian dampak domino ini akan kita lihat di setiap lini dimana anak-anak kita kelak akan takut praktik riba, menjauhi korupsi, kreatif secara Islami, dan hanya berani berbuat serta menyampaikan kebenaran. Tentunya dengan sendirinya akan meramaikan pasar dan industri apapun dengan sistem keuangan syariah sejati.
Tak kalah pentingnya, selaku keluarga terdidik, kelak dapat menyampaikan kritik membangun kepada pembuat dasar hukum dan regulasi keuangan syariah supaya tidak mengikuti godaan keuntungan bisnis.
Memastikan bahwa fatwa dan regulasi yang dikeluarkan mematuhi tujuan–tujuan syariah (Maqasid Syariah), baca tulisan Sakinah Finance, April 2014 tentang Maqasid Syariah).
Ternyata bukan hanya keluarga, Menurut Ali Sakti, Direktur Islamic Economic Forum for Indonesian Development (ISEFID) dan juga peneliti senior Bank Indonesia, para regulator juga memerlukan ‘pembumian’ bahasa fatwa keuangan syariah untuk memiliki penafsiran fatwa yang sama agar tercapainya harmonisasi di tataran regulasi yang berbeda–beda.
Artikel ini bersambung minggu depan, yang akan bahas mengenai Praktik ringan keuangan syariah untuk keluarga, semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.