Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesiapan 4 KEK Baru yang Diusulkan Belum Seragam

Kompas.com - 01/03/2016, 14:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin rapat koordinasi (rakor) yang membahas tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dalam rapat tersebut dibahas mengenai usulan penambahan KEK di empat kawasan, yakni di Sorong, Lhokseumawe, Merauke, dan Tanjung Kelayang.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, empat daerah tersebut diusulkan untuk alasan yang berbeda.

Misal, wilayah Tanjung Kelayang ditujukan untuk KEK pariwisata di Belitung. Lalu wilayah Sorong untuk KEK pendukung Raja Ampat di sektor pariwisata dan logistik.

"Yang mengusulkan Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya untuk Sorong dan perusahaan di Tanjung Kelayang," kata Franky di Kantor Menko Perekonomian, Selasa (1/3/2016).

Dia menyatakan, pemerintah kini tengah melakukan kajian atas kesiapan daerah yang diusulkan menjadi KEK tersebut.  Alasannya, empat daerah tersebut memiliki kesiapan yang belum seragam.

"Yang sudah lebih siap KEK Tanjung Kelayang, dari sisi infrastruktur, rencana bandar udara, listrik pemerintah kebetulan sudah sejalan," jelas Franky.

(Baca: Pembangunan Tanjung Kelayang sebagai KEK Pariwisata Dipercepat)

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga memasukkan Tanjung Kelayang sebagai daerah pengembangan. Hal itu sejalan dengan usulan yang disampaikan, lanjut Franky.

Daerah lain dinyatakan belum siap, lebih kepada belum diputuskan. Sebab saat ini pihak BKPM masih membutuhkan konfirmasi.

Franky memberi contoh, di Sorong masih diusulkan dua pelabuhan, yakni di Sorong dan Bahian Selatan.

Dengan adanya usulan dua pelabuhan besar dengan jarak berdekatan, maka tentunya harus ada konfirmasi.

"Untuk Merauke, tentu (akan) dicek bagaimana status tanahnya. Kan kebetulan Pemda belum hadir, nanti akan diundang. Lhokseumawe, informasinya harus diperdalam," jelas Franky.

(Baca: Pemerintah Bahas Usulan KEK Baru di 4 Daerah).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com