Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Perusahaan Minyak Terbesar China Anjlok 70 Persen

Kompas.com - 25/03/2016, 08:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan penghasil minyak dan gas terbesar China, PetroChina mengumumkan penurunan laba sepanjang tahun 2015 anjlok hingga 70 persen. Capaian ini sejalan dengan prediksi yang telah dipublikasikan PetroChina sebelumnya.

Sama seperti perusahaan minyak lain di dunia, laba PetroChina terdampak jatuhnya harga minyak dunia dalam setahun belakangan.

Pihak PetroChina menyebut, laba bersih perseroan mencapai 35,51 miliar yuan atau 5,46 miliar dollar AS, dibandingkan 107,71 miliar yuan pada tahun sebelumnya.

PetroChina merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia. Berpusat di ibukota Beijing, PetroChina merupakan anak usaha badan milik negara China National Petroleum Corporation (CNPC).

Pada awal tahun 2015 lalu, PetroChina telah memperkirakan laba bersih akan anjlok pada kisaran 70 persen. Pasalnya, harga minyak dunia terus merosot dan belum menunjukkan perbaikan secara signifikan.

"Pada tahun 2015, pemulihan ekonomi global masih melambat, tekanan terhadap ekonomi China terus intens, pasokan pasar minyak dan gas secara umum cukup dan harga minyak internasional jatuh ke tingkat yang rendah," papar pihak PetroChina, Kamis (24/3/2016).

Meskipun demikian, meski kondisi ekonomi domestik dan internasional masih melambat, namun produksi dan operasional PetroChina dinyatakan masih stabil dan terkendali.

Aktivitas PetroChina antara lain termasuk eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah dan gas alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com