Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatasi Masalah Keuangan bagi Wanita Muda yang Baru Bercerai

Kompas.com - 09/05/2016, 06:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua orang pasti memiliki masalah, dan salah satu masalah yang paling membuat kita pusing adalah soal keuangan.

Uang menjadi barang yang begitu penting karena inilah alat tukar resmi kita sehingga kita bisa mendapat produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan kita.

Rasanya, jika tidak memiliki uang sama dengan tidak bisa bertahan hidup. Seolah tanpa uang, kita tidak bisa apa-apa lagi.

Permasalahan keuangan bisa saja muncul pada semua orang tanpa kecuali, termasuk perempuan yang baru saja mengubah status perkawinan dari menikah menjadi janda.

Bertahan hidup seorang diri paling tidak untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri saja bisa jadi persoalan berat.

Apalagi bagi perempuan yang mungkin selama ini memiliki pemikiran bahwa biaya hidup seharusnya ditanggung oleh laki-laki sebagai kepala keluarga.

Hal yang sangat disayangkan, terkadang perceraian ini membawa dampak tekanan bagi pihak-pihak yang bercerai dan perempuan bisa jadi mendapat tekanan yang paling besar.

Apalagi jika kondisi saat berpisah sudah memiliki anak. Mendapatkan kenyataan harus berpisah belum lagi mengurus hak asuh anak.

Terkadang, hal yang bisa menghibur perempuan ketika menghadapi kenyataan seperti ini adalah menghabiskan uangnya untuk mendapatkan kebahagiaan meski sifatnya temporer.

Jika Anda seorang perempuan yang sedang mengalami kejadian serupa, waspadalah dan mulai berhati-hati dalam mengatur keuangan Anda.

Bisa jadi peristiwa ini menjadi salah satu sumber pikiran yang akhirnya membuat Anda bertindak tidak wajar apalagi karena merasa memiliki uang.

Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan janda secara umum mengenai keuangan mereka. Coba perhatikan beberapa masalah berikut dan sebisa mungkin hindari supaya Anda tidak menambah beban pikiran dari sumber masalah yang lain.

1.    Boros.

Ketika sudah berpisah, Anda harus menyadari bahwa pemasukan yang harus Anda kelola bukan lagi pemasukan dari dua orang seperti ketika masih menikah. Hal ini terkadang masih belum bisa disadari dan ditanggapi secara baik oleh sebagian perempuan yang baru menikah.

Anggaran belanja yang direncanakan terkadang masih menggunakan anggaran pemasukan dan pengeluaran untuk dua orang (tidak termasuk anak) sehingga nominalnya tentu lebih besar.

Masalah lain terkait boros adalah perempuan kerap membeli berbagai barang mewah yang tentu tidak murah dengan alasan untuk mengobati sakit hati pasca perceraian.

Beruntung bila Anda masih memiliki pekerjaan dan pemasukan sehingga paling tidak Anda akan memangkasnya hingga 50 persen. Namun hal ini menjadi masalah bagi perempuan yang tidak bekerja.

2.    Sebagian janda kerap gagal mengubah anggaran belanja.

Hampir sama seperti poin sebelumnya, Anda masih menganggap ini adalah kebutuhan untuk pasangan suami istri dan keluarga. Padahal tentu saja setelah bercerai, urusan ini menjadi urusan pribadi.

Maka dari itu, ketika terjadi perceraian sebaiknya Anda sebagai perempuan sudah harus mengetahui aset mana yang milik keluarga dan mana yang milik pribadi sehingga Anda tahu mana barang yang menjadi milik Anda dan berhak untuk Anda kelola sendiri.

3.    Memiliki utang dan menumpuk.

Tentu saja hal ini cukup merepotkan dan tidak menutup kemungkinan membuat akar bagi permasalahan lain yang lebih kompleks. Bisa jadi utang ini terjadi karena perempuan kerap lupa (bahkan malas) untuk membayar berbagai tagihan yang tadinya merupakan kewajiban finansial suami.

Kemungkinan lainnya, Anda kurang memiliki pengalaman yang berhubungan dengan finansial keluarga sehingga timbul sikap gagap bahkan dalam masalah keuangan pribadi.

Daripada menghadapi masalah yang tak kunjung selesai, akan lebih baik bila Anda segera mengambil tindakan untuk mengikuti kursus pelatihan manajemen keuangan sehingga Anda bisa lebih mengatur dan mengatasi masalah keuangan baik untuk pribadi maupun keluarga.

Ingat, sumber kebahagiaan itu banyak.

Ya, sumber kebahagiaan itu banyak. Namun terkadang kita tidak bisa melihatnya secara jelas karena dikaburkan oleh permasalahan yang sudah membuat pikiran kita runyam.

Ada baiknya Anda menjauhkan diri Anda dari uang untuk sementara waktu karena bisa jadi masalah yang Anda hadapi bukannya semakin ringan namun justru semakin bertambah.

Membuat hati kita senang itu banyak caranya, salah satunya adalah dengan berkumpul bersama keluarga dan rekan.

Utarakan isi hati dan mari bangun kembali kehidupan yang lebih baik. Hal itu akan membawa kedamaian yang lebih baik daripada sekadar menghamburkan uang untuk membeli kebahagiaan semata.

Kompas TV Mengatasi Pengeluaran Tak Terduga di Tahun Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com