Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Tak Ingin Kesalahan Pengelolaan Minyak Nasional Terulang di Sektor Perikanan

Kompas.com - 10/05/2016, 13:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kesalahan dalam pengelolaan minyak tidak boleh terulang dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia, utamanya perikanan dan kelautan.

Susi terang-terangan mengatakan, kesalahan pemerintah dalam pengelolaan minyak tidak boleh terulang.

Dia menyebutkan bahwa satu-dua dekade yang lalu Indonesia sangat hebat sebagai produsen minyak. Bahkan, pejabat Indonesia juga menjadi pejabat tinggi di organisasi negara-negara produsen minyak atau OPEC.

“Begitu dihormati. Tapi 10-20 tahun, satu generasi pun belum selesai, ternyata minyak kita habis. Dan sekarang kita menjadi net importir minyak,” ucap Susi, Selasa (10/5/2016).

“Nah, apakah kita juga ingin makan ikan pun harus ikan impor?” tanyanya kemudian.

Susi mengaku, banyak pihak bahkan di dalam Kabinet Kerja, yang memandang dirinya keras kepala. Akan tetapi, Susi menegaskan, peraturan yang ia keluarkan semata-mata untuk kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan.

Banyaknya tindak penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal asing di masa lalu dikarenakan perangkat aturan yang memunculkan celah tindakan tersebut.

Susi berharap apa yang sudah dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan satu setengah tahun terakhir mendapat dukungan dari semua instansi.

Dalam kesempatan itu, Susi meneken nota kesepahaman dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam peningkatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

“Kita sebagai negara dengan laut terpanjang ke dua di dunia. Populasi kita nomor lima di dunia. SDA kita, tidak ada yang kita tidak punya. Tapi kesalahan dalam pengelolaan SDA akan menjadikan kita negara yang miskin dan tidak punya apa-apa,” kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Spend Smart
Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Whats New
Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Whats New
Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Whats New
Ada Gangguan PDN, Kementerian Investasi Pastikan Layanan Perizinan Berusaha Tetap Berjalan Normal

Ada Gangguan PDN, Kementerian Investasi Pastikan Layanan Perizinan Berusaha Tetap Berjalan Normal

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi

IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi

Whats New
Stasiun Ramai, Penumpang KRL Jabodetabek Capai 489.017 Orang

Stasiun Ramai, Penumpang KRL Jabodetabek Capai 489.017 Orang

Whats New
Soal Selegram Aceh Marah-marah Paspornya Ditolak, Ini Penjelasan AirAsia Indonesia

Soal Selegram Aceh Marah-marah Paspornya Ditolak, Ini Penjelasan AirAsia Indonesia

Whats New
Aturan Baru BRI, Rekening Tanpa Transaksi 180 Hari Berubah Jadi 'Doormant'

Aturan Baru BRI, Rekening Tanpa Transaksi 180 Hari Berubah Jadi "Doormant"

Whats New
Penyerapan LNG Domestik Meningkat, PGN Amankan Pasokan dengan Kontrak MSA

Penyerapan LNG Domestik Meningkat, PGN Amankan Pasokan dengan Kontrak MSA

Whats New
9,03 Persen Penduduk RI Masih Miskin, BPS: Tingkat Kemiskinan yang Terendah dalam 1 Dekade

9,03 Persen Penduduk RI Masih Miskin, BPS: Tingkat Kemiskinan yang Terendah dalam 1 Dekade

Whats New
Kinerja Anak Perusahaan Apik, Laba Bersih Konsolidasi Bank Mandiri Capai Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Kinerja Anak Perusahaan Apik, Laba Bersih Konsolidasi Bank Mandiri Capai Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Menilik Pertumbuhan Masyarakat di Sekitar Kawasan Smelter di Sulawesi Dulu dan Kini

Menilik Pertumbuhan Masyarakat di Sekitar Kawasan Smelter di Sulawesi Dulu dan Kini

Whats New
Bank Indonesia Buka Lowongan Magang untuk Mahasiswa di Jabodetabek, Berminat?

Bank Indonesia Buka Lowongan Magang untuk Mahasiswa di Jabodetabek, Berminat?

Whats New
Tak Berubah, LRT Jabodebek Tetap Operasikan 336 Perjalanan Per Hari

Tak Berubah, LRT Jabodebek Tetap Operasikan 336 Perjalanan Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com