JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memprediksikan bahwa inflasi pada Mei 2016 akan tembus di atas 1 persen.
Penyebabnya, harga bahan pokok di tingkat pasar terus meningkat menjelang bulan Ramadhan. Hal tersebut menyebabkan banyak peredaran uang di masyarakat yang menimbulkan inflasi.
Direktur INDEF Enny Sri Hartati menjelaskan pendorong inflasi terbesar dari bahan pokok adalah kenaikan harga gula.
Menurut Enny, harga gula biasanya hanya naik Rp 1.000 per kilogram (kg). Namun kini naik hingga Rp 5.000 per kg. Sehingga harga gula naik dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 12.000 per kg.
"Pasti diatas 1 (persen kenaikan inflasi) lah kalau bener ngitungnya," ujar Enny di Jakarta, Senin (30/5/2016).
Bahan pokok lain yang ikut mendorong terjadinya inflasi pada Mei yakni cabe dan bawang. Dua komoditas ini sudah naik hingga dua kali lipat harganya.
Selain itu, harga ayam dan daging juga ikut naik, dan ikut menyumbang kenaikan inflasi di Mei. Harga daging yang tadinya Rp 100.000 per kg kini menjadi Rp 130.000 per kg.
Enny menuturkan, kalau inflasi tidak sampai satu persen pada Mei ini, dia menganjurkan maka Badan Pusat Stastistik (BPS) untuk membuka metodelogi yang dipakai dalam menghitung tingkat inflasi.
Data BPS sebelumnya memperlihatkan tingkat inflasi pada Mei 2015 tercatat sebesar 0,50 persen. Sementara di 2016, meskipun pada April lalu terjadi deflasi 0,45 persen, namun diperkirakan pada Mei 2016 ini akan terjadi Inflasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.