JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan proses elektronifikasi kemungkinan besar dapat dilakukan pada bulan ini. Bank sentral menyatakan persiapan-persiapan sudah dalam tahapan finalisasi.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas menyatakan, BI telah merampungkan beragam persiapan untuk merealisasikan elektronifikasi penyaluran bansos.
Dengan demikian, penerapan elektronifikasi tersebut dapat dilakukan namun masih berupa pilot project.
"Bulan Juni ini kami coba model bisnis untuk penyaluran bantuan dana dengan non tunai," kata Ronald pada pameran Smart City, Smart Money di Jakarta, Jumat (3/6/2016).
Lebih lanjut, Ronald menuturkan, upaya untuk elektronifikasi dalam penyaluran bansos tidak lain merupakan prakarsa Presiden Joko Widodo.
Presiden, kata Ronald, mengingjnkan segala bentuk penyaluran bansos dapat dilakukan menggunakan transaksi non tunai.
"Presiden sudah memutuskan dalam ratas (rapat terbatas). Beliau ingin semua bantuan yang diberikan pemerintah harus non tunai. BI sudah presentasikan dan diterima. Mudah-mudahan bulan Juni ini sudah bisa dilakukan," terang Ronald.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian Sosial telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan BI dalam hal penyaluran bansos secara elektronik, atau elektronifikasi, atau secara non tunai.
Dengan demikian, dana bansos diharapkan tidak lagi rawan penyelewengan. (Baca: Elektronifikasi Penyaluran Bansos Minimalisir Potensi Korupsi Di Sektor Pendidikan)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.