Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Dirut Waskita Karya Soal LRT Palembang

Kompas.com - 03/06/2016, 21:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) belum lama ini mendesak Kementerian Perhubungan untuk menandatangani kontrak proyek LRT (light rail transit) Palembang Sumatera Selatan.

Desakan tersebut bukan tanpa alasan, karena jika Kementerian Perhubungan belum juga menandatangani kontrak tersebut, maka proses pencairan pendanaan proyek dari perbankan akan mengalami keterhambatan.

Jika mengacu pada peraturan Presiden nomor 115 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan LRT Sumatera Selatan, seharusnya kontrak LRT Palembang telah ditandatangani pada Januari 2016.

"Ya memang sampai saat ini belum ditandatangani," ujar Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq kepada Kompas.com di Malam Anugrah BUMN, Jumat (3/6/2016).

Choliq berharap, Kementerian Perhubungan bisa menandatangani kontrak proyek LRT dalam waktu dekat.

Karena, pembangunan jalur itu terancam batal jika Kementerian Perhubungan tak juga menandatangani kontrak tersebut.

"Diharapkan satu atau dua minggu ini segera ditandatangani, ini hanya tinggal masalah administratif saja," terang Choliq.

Menurut Choliq, penandatanganan kontrak itu diperlukan untuk syarat administrasi pinjaman ke perbankan yang akan diajukan perseroan.

"Kalau kontrak belum ada maka pendanaan akan terhambat karena kucuran dari perbankan baru bisa diberikan kalau tandatangan kontraknya sudah ada," tutur Choliq.

Karena pendanaan proyek LRT Palembang tidak termasuk dalam penyertaan modal negara (PMN) yang dikucurkan kepada Waskita Karya senilai Rp 3,5 triliun, maka mau tidak mau perseroan harus menempuh pendanaan lain yakni dari pinjaman perbankan.

"Ini adalah proyek pertama kami yang menggunakan kontrak khusus, tidak pakai PMN," pungkas Choliq.

Dalam Perpres, pembangunan jalur LRT sepanjang 25 Km yang terbagi menjadi lima zona di lokasi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin sampai dengan Komplek Olahraga Jakabaring Palembang ini ditargetkan selesai pada Juni 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com