Kondisi ini menjadi hambatan bagi petugas bagi petugas ATC dalam hal membedakan secara jelas landasan pacu (runway), landas hubung (taxiway) baik area dalam maupun luar.
"Pemenuhan ‘eye level’ bersifat mandatory karena runway dan taxiway merupakan daerah manuver," ucap Hemi. (Baca: Blakblakan Dirut AP II soal Kata "Ultimate" Terminal 3 yang Akhirnya Ditanggalkan... )
Belum ada "restroom"
Lebih lanjut Hemi mengatakan, memang sudah tersedia fasilitas komunikasi penerbangan berupa VHF A/G dilengkapi dengan recorder serta informasi meteorologi penerbangan lokal dalam kondisi laik operasi. Akan tetapi, belum terdapat fasilitas komunikasi guna keperluan koordinasi dengan main tower eksisting, unit PKP-PK, dan Apron Movement Control (AMC).
"Selain itu, posisi portable tower tidak stabil mengingat ditempatkan di tempat terbuka dan terkena angin kencang. Sehingga, berpotensi mengganggu personel ATC dalam bertugas. Dan, belum tersedia rest room," pungkas Hemi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.