Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Panen Bersamaan, Lada Putih Dijual Rp 147.500 Per Kilogram

Kompas.com - 15/07/2016, 10:00 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Harga lada putih Bangka dijual seharga Rp147.500 per kilogram pada sesi penjualan, Kamis (14/7/2016). Padahal pada awal 2016, harga lada sempat mencapai Rp 168.000 per kilogram.

Mulai meningkatnya pasokan, diprediksi menjadi penyebab harga penjualan di tingkat petani mengalami penurunan.

Kepala Badan Pengelolaan, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Bangka Belitung, Zainal Arifin mengatakan, turunnya harga lada karena masa panen yang nyaris bersamaan di berbagai daerah. 

“Meskipun terjadi penurunan, harga ini kami nilai masih cukup tinggi. Artinya petani tak perlu khawatir untuk tetap bertanam lada. Permintaan dunia terhadap lada, khususnya lada putih Bangka masih tinggi,” ujar Zainal Arifin, kepada Kompas.com, Kamis (13/7/2016).

Menurut Zainal, daerah saat ini masih mengejar target produksi untuk pasar ekspor sebanyak 20.000 ton per tahun. Sementara pada periode Januari – Juni 2016 baru terealisasi ekspor sebanyak 3.500 ton.

“Permintaan lada umumnya datang dari negara-negara Eropa, Jepang serta Vietnam,” kata Zainal.

Pengembangan Lada Putih Bangka yang telah mengantongi merk lisensi Muntok White Pepper, kata Zainal, sempat terkendala karena banyak lahan yang dijadikan tambang timah inkonvensional.

Belakangan harga timah anjlok di pasaran dunia, membuat masyarakat mulai beralih bertanam lada.

“Saat ini ada juga masyarakat yang tergiur untuk bertanam sawit, padahal lada sudah ditanam turun temurun di daerah ini. Seharusnya fokus saja ke lada. Kami berharap pemda juga membantu,” harap Zainal.

Kompas TV Lada Dicuci dengan Pemutih?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com