Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Penerbangan Eropa Ramai-ramai Pangkas Target Laba

Kompas.com - 21/07/2016, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

LONDON, KOMPAS.com - Beberapa maskapai penerbangan terkemuka di Eropa memutuskan untuk memangkas target laba.

Lufthansa, misalnya, memangkas target laba lantaran penurunan tajam dalam pemesanan tiket penerbangan jarak jauh ke Eropa.

Maskapai penerbangan asal Jerman tersebut menyalahkan aksi-aksi terorisme di Eropa dan besarnya ketidakpastian politik dan ekonomi sebagai alasan utama pemangkasan target laba.

Lufthansa merevisi proyeksi laba tahun 2016 dari "sedikit lebih tinggi dari tahun lalu" menjadi "di bawah tahun lalu."

Beberapa pekan lalu, IAG selaku pemilik maskapai penerbangan British Airways dan Easyjet juga memperingatkan adanya risiko penurunan laba.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pun menyatakan permintaan perjalanan udara kini tengah terpukul.

"Setelah permulaan tahun yang amat kuat, pertumbuhan permintaan tergelincir dari level historisnya," ujar CEO IATA Tony Tyler seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/7/2016).

Tyler menyatakan, kombinasi faktor berada di balik laju pertumbuhan permintaan yang melambat tersebut. Beberapa faktor diantaranya adalah aktivitas terorisme yang berkelanjutan dan kondisi perekonomian global yang rapuh.

"Tidak ada yang berdampak bagus untuk permintaan perjalanan. Selain itu, peristiwa di Istanbul dan dampak penurunan perekonomian karena Brexit juga menyulitkan untuk melihat pergerakan peningkatan," jelas Tyler.

Dalam pernyataannya, Luftansa mengatakan pemesanan tiket khususnya penerbangan jarak jauh ke Eropa menurun signfikan sejak proyeksi terakhir dibuat pada Maret 2016 lalu.

Lufthansa kini juga akan merevisi jumlah kursi yang ditawarkan dari 6 persen jadi 5,4 persen.

Kompas TV Masalah Internal Maskapai Ganggu Hak Konsumen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com