JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan, pilot boleh saja mogok tetapi jangan sampai mensabotase penerbangan.
Sebab hal itu bisa menyebabkan penumpang terlantar.
Seperti diketahui, pada 10 Mei lalu ratusan pilot maskapai Lion Air mogok terbang. Mereka mogok lantaran uang transport untuk pilot belum diberikan oleh pihak Lion Air.
"Kalau sabotase penerbangan yang dirugikan penumpang, penumpang terlantar, itu kan namanya memaksakan kehendak, nggak boleh itu," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Menurut dia, pilot harus memberitahu jika mereka akan melakukan pemogokan sehingga pihak Lion Air mempunyai persiapan untuk mengganti para pilot yang mogok.
"Mau mogok boleh, menurut Undang-undang, boleh aja. Tertapi ada pemberitahuan dong, kami mau mogok sebulan lagi, seminggu lagi, jadi kita antisipasi," ucap Rusdi yang juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Dia juga menepis pernyataan pilot Lion Air yang mengaku harus bekerja sampai 22 jam.
Menurut Rusdi, jika itu memang terjadi, maka pilot tidak akan betah bekerja 5-8 tahun di Lion Air.
"Saya tidak mengatakan kami yang benar atau mereka, biarlah pengadilan yang menentukan. Tapi yang pasti adalah kalau kita ada sesuatu hal yang salah paham, harus diselesaikan dengan baik," pungkasnya.
Sekadar informasi, sebanyak 14 pilot telah dipecat oleh pihak Lion Air belum lama ini. Mereka dipecat lantaran melakukan protes dengan menunda terbang pada 10 Mei 2016.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.