Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"BI 7 Day Repo Rate" Diberlakukan Hari Ini, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 19/08/2016, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diselenggarakan kemarin, Kamis (18/8/2016) dan hari ini, Jumat (19/8/2016) akan secara resmi mengumumkan BI 7 Day Repo Rate sebagai suku bunga acuan yang baru.

Dengan demikian, BI Rate tidak lagi digunakan. Lalu, apa sebenarnya dampak penggunaan BI 7 Day Repo Rate sebagai suku bunga acuan baru menggantikan BI Rate?

Para ekonom menyatakan suku bunga acuan baru ini akan memberikan dampak positif.

"(Dampaknya) positif. Transmisi kebijakan moneter bisa berlangsung lebih efektif," ujar Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual kepada Kompas.com, Rabu (17/8/2016).

Menurut David, dengan adanya BI 7 Day Repo Rate, maka secara perlahan pengelolaan likuiditas bank diharapkan lebih baik. Pasalnya, ada upaya dari BI sebagai otoritas moneter untuk menjaga suku bunga jangka pendek dalam koridor tertentu.

Senada dengan David, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, BI 7 Day Repo Rate yang akan menjadi suku bunga kebijakan BI bertujuan memperkuat operasi moneter BI. Dengan demikian, transmisi kebijakan moneter dapat direspon lebih cepat oleh suku bunga pasar.

Di samping itu, kata Josua, BI akan menjaga koridor suku bunga yang simetris dan lebih sempit, yaitu deposit facility rate dan lending facility rate berada masing-masing 75 basis poin di bawah dan di atas BI 7 Day Repo Rate.

"Dengan demikian, BI juga mendukung dalam hal pendalaman pasar repo di perbankan nasional sehingga akan memperkuat kondisi likuiditas," ungkap Josua kepada Kompas.com.

Ke depan, lanjut dia, dengan suku bunga kebijakan baru tersebut, maka diharapkan suku bunga kebijakan BI dapat langsung direspon. Dengan begitu, penyesuaian biaya dana perbankan akan lebih cepat.

"Sehingga perubahan suku bunga kredit akan lebih cepat dan dengan demikian dapat tetap mendukung penyaluran kredit di sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Josua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com