Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dedy Dahlan
Passion Coach

Passion coach yang juga penulis best seller dari buku Broken, Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit. Gaya penulisan dan gaya panggungnya jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.
Instagram dan Twitter @dedydahlan
YouTube Dedy Dahlan

Apakah Anda Takut Sukses?

Kompas.com - 15/09/2016, 06:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorErlangga Djumena

Saya tanyakan pada mereka, "Siapa yang mau kayaaaa?"
Mereka menjawab, "Sayaaaaa".
"Siapa yang yakin kalau orang kaya itu sombooong?"
Mereka menjawab sama kerasnya, "Sayaaaaa".
"Siapa yang nggak mau jadi orang sombonnng?"
Mereka jawab lebih keras lagi, "Sayaaaaa".
"Jadi kesimpulannya apaaaa?"
"Saya nggak mau jadi orang kayaaaa... lhooo?"

Inilah contoh situasi yang disebut conflicting mindset. Pola pikir kita bertentangan satu sama lain, sehingga secara tidak sadar, kita jadi seperti di perumpamaan menyetir mobil tadi. Kaki kanan menginjak gas, sementara kaki kiri menginjak rem. Menganggap orang kaya itu sombong, dan saya tidak mau jadi sombong, maka artinya?

Ketika kita takut sukses atau takut kaya, alam bawah sadar kita bakal MENYABOTASE DIRI sendiri supaya kita tidak cepat- cepat meraih kesuksesan atau kekayaan, dengan berbagai macam cara!

Contoh bagaimana alam bawah sadar kita menyabotase diri sendiri antara lain, mood yang mendadak naik turun di usaha yang sebetulnya potensial dan kita suka, rasa malas yang mendadak muncul di tengah usaha genting, rasa takut berlebihan ketika kita punya ide brilian, memunculkan kebiasaan menunda- nunda di saat kita tahu harusnya suatu usaha dilakukan segera, tidak berani mengambil keputusan, dan sebagainya.

Apa penyebab rasa takut sukses? Biasanya, yang bikin kita takut sukses dan takut kaya adalah:

1. Takut kesuksesan dan kekayaan bakal mengubah diri kita atau situasi kita.
2. Takut pada rasa tanggung jawab besar yang bakal ada ketika kita berkembang.
3. Takut ditinggal atau terpaksa meninggalkan teman, sahabat, lingkungan saat ini.
4. Takut jadi sombong dan angkuh, dan sifat buruk lainnya.
5. Takut dan sulit membayangkan diri sendiri sebagai figur kuat dan sukses.

Menghilangkan rasa takut sukses

Jadi bagaimana cara supaya kita bisa menghadapi rasa takut sukses ini, agar bisa mengeluarkan potensi sesungguhnya dari diri kita?

Dengan belajar MENGUBAH mindset dan keyakinan kita tentang KESUKSESAN itu sendiri!

1. Kesuksesan dan kekayaan tidak akan mengubah kita jadi lebih buruk, tapi akan membuat saya menjadi lebih baik.

2. Tanggung jawab akan membesar ketika kita berkembang, tapi ini adalah sesuatu yang alami, dan harus disambut dengan ucapan terima kasih.

3. Bila didasari dengan hati bersih, teman, sahabat, dan lingkungan tidak akan meninggalkan saya, dan saya tidak perlu meninggalkan mereka.

4. Kekayaan dan kesuksesan tidak akan membuat saya makin sombong, justru dengan kekayaan dan kesuksesan, saya bisa membantu orang lain lebih baik lagi.

5. Saya bisa melihat saya sebagai figur besar dan sukses. Dan saya terlihat keren banget!

Rasa takut sukses SAMA BAHAYANYA dengan rasa takut gagal, yang bisa Anda lakukan adalah mengambil langkah nyata, untuk perlahan mulai menyingkirkan rasa takut ini, dan mengeluarkan POTENSI ANDA dengan penuh!

Karena Anda berhak untuk meraih mimpi dan kesuksesan Anda!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com