Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kepala BIN Ajak Pejabat Publik dan Pengusaha Ikut "Tax Amnesty"

Kompas.com - 21/09/2016, 16:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Makhmud Hendropriyono menilai program pengampunan pajak atau tax amnesty sebagai program yang brilian.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat termasuk pejabat publik dan pengusaha untuk memanfaatkan program tersebut.

"Saya mengimbau kepada semua kawan-kawan secepatnya bergabung supaya ikut program tax amnesty ini. Sehingga, langkah ke depan nanti bisa lebih baik," ujar Hendropriyono di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar, Jakarta, Rabu (21/6/2016).

Menurut dia, semua wajib pajak harus memanfaatkan tax amnesty lantaran ada potensi proses administrasi pelaporan harta tidak akurat.

Ketidakakuratan pelaporan harta bisa terjadi dengan sengaja atau tidak. Hal itu, kata Hendropriyono, bisa terjadi kepada semua wajib pajak, termasuk pejabat publik dan para pengusaha.

"Menurut saya, tidak pandang bulu, semuanya harus ikut. Kalau saya sendiri kan memang belasan tahun sudah pensiun dan saya jadi pedagang, tetapi jangan dipisahkan hanya pedagang saja yang ikut, semuanya harus ikut," kata dia.

"Ini sebetulnya lebih banyak hak karena tidak ada kerugian. Saya lihat tebusannya cukup rendah. Bagaimana caranya juga tidak susah, saya bisa isi sendiri. Tetapi, semua harus dengan jujur. Kalau enggak jujur, ujung-ujungnya juga jelek," lanjut dia.

Sebelumnya, Hendropriyono datang ke Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar yang berada di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan.

Kedatangannya itu bertujuan untuk mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty. "Ini kan tertib administrasi program pemerintah. Ikut amnesti bukan saya minta ampun karena bikin kesalahan," ujar Hendropriyono seusai melaporkan surat pernyataan hartanya. 

(Baca: Sempat Ragu, Tommy Soeharto Akhirnya Putuskan Minta Pengampunan Pajak)

 

Kompas TV Inilah Konglomerat yang Ajukan Amnesti Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com