Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur, Kunci Harga Gas Murah

Kompas.com - 21/11/2016, 15:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mencermati wacana yang berkembang bahwa pemerintah tengah berupaya untuk menurunkan harga gas untuk industri.

Akan tetapi, produsen gas itu mengaku tidak tahu persis apa langkah yang akan ditempuh pemerintah untuk menurunkan harga gas.

Direktur Keuangan PGAS Nusantara Suryono mengakui harga gas untuk industri saat ini memang mahal. Namun, mahalnya harga gas untuk industri itu bukan disebabkan oleh PGAS.

"Sebenarnya itu (harga gas) mahal bukan dari kami," kata Nusantara di Jakarta, Senin (21/11/2016). "Yang pemerintah bicarakan sekarang adalah harga gas di industri, supaya mereka dapat harga yang lebih rendah. Mekanismenya sendiri, saya tidak tahu seperti apa," imbuh Nusantara.

Menurut Nusantara, kunci dari harga gas yang murah adalah infrastruktur. "Kalau infrastruktur sudah mendukung, tentu bisa diturunkan harga gasnya," ucap Nusantara.

Di sisi lain ia bilang apabila ingin dibandingkan dengan harga gas di negara lain, maka sumber bahan bakunya seharusnya sama.

PGAS pun, kata Nusantara juga bertanya-tanya apa dasar perbandingan yang digunakan pemerintah sehingga menyebut bahwa harga gas industri di Indonesia mahal.

"Bentuknya apa, di dapat dari mana, lalu dicek sebenarnya itu harga sampai pelanggan atau sampai kapal saja. Jadi sebelum membicarakan lebih mahal, dicek dulu apakah barangnya sama. kalau enggak, ya enggak fair juga dibilang harga gas di Indonesia lebih mahal," pungkas Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com