Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabut Subsidi Listrik 18,8 Juta Pelanggan 900 VA, Negara Hemat Rp 20 Triliun

Kompas.com - 04/12/2016, 17:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) memastikan akan mencabut subsidi listrik 18,8 juta pelanggan 900 Volt Ampere (VA) pada Januari 2017. Kebijakan itu diyakini mampu menghemat pengeluaran anggaran negara.

“Dari hasil kebijakan itu, kami hitung hampir lebih dari Rp 20 triliun yang bisa kita hemat di 2017,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman di acara diskusi Energi Kita, Jakarta, Minggu (4/12/2016).

Ia menuturkan, pencabutan subsidi listrik dilakukan lantaran 18,8 juta pelanggan 900 VA tergolong rumah tangga mampu. Data itu berdasarkan kajian dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Di Indonesia, total pelanggan listrik 900 VA ada 22,9 juta rumah tangga. Namun hanya 4,1 juta pelanggan dinilai layak mendapatkan subsidi lantaran ada yang termasuk rumah tangga miskin atau rumah tangga mampu tetapi penggunanan listriknya digunakan untuk kegiatan usaha kecil menengah (UKM).

Meski begitu, Jarman mengatakan bahwa pencabutan subsidi listrik 18,8 juta pelanggan tidak akan dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap mulai Januari 2017.

Sementara itu untuk dana penghematan yang mencapai Rp 20 triliun, Kementerian ESDM berjanji akan mengalokasikan dana itu untuk pembangunan infastruktur kelistrikan di dasa-desa yang belum teraliri listrik.

Catatan DPR

Komisi VII DPR sebagai mitra kerja Kementerian ESDM, sudah menyetujui rencana pencabutan subsidi listrik tersebut. Meski begitu, masih ada sejumlah hal yang disorot salah satunya terkait data pasti kategori pelanggan 900 VA yang masih diberi subsidi dan yang tidak.

“Ini kategorinya seperti apa? harus dilihat apakah pelanggan bisnis atau sosial,” ujar Anggota Komisi VII Ramson Siagian di tempat yang sama.

Pelanggan bisnis yang dimaksud Ramson yaitu rumah tangga yang menggunakan listrik 900 VA untuk kepentingan usaha misalnya usaha kecil menengah. Pelanggan sosial yaitu rumah tangga yang penggunaan listriknya untuk kepentingan sosial misalnya untuk sekolah.

Menurut dia, dua kategori pelanggan listrik 900 VA tersebut masih harus diberikan subsidi oleh pemerintah sebab pengunaan listriknya digunakan untuk kepentingan ekonomi dan masyarakat.

“Jadi enggak bisa semua dipukul rata,” kata Ramson.

Menaggapi kritikan itu, DIrjen Ketenagalistrikan memastikan pemerintah sudah memiliki komitmen tidak akan menyentuh pengguna listrik 900 VA dengan kategori UKM dan sosial tersebut. Artinya, dua kategori pelanggan listrik tersebut tetap akan diberikan subsidi dari negara.

Diharapkan, penggunaan listrik tersebut bisa tetap berguna untuk kepentingan usaha dan juga kepentingan masyarakat sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com