Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Macet Bayangi Bisnis Perbankan Tahun Ini

Kompas.com - 15/12/2016, 07:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih membayangi rapor kinerja perbankan Tanah Air. Hingga Oktober 2016, sepuluh bank besar penguasa pasar masih menambah porsi dana cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Mengutip laporan keuangan, dana cadangan 10 bank melonjak 36,92 persen menjadi Rp 103,17 triliun per Oktober 2016 ketimbang setahun sebelumnya (year on year/yoy). Seluruh bank besar mencatatkan kenaikan CKPN dengan kenaikan tertinggi dialami Bank Permata yang melompat 96,13 persen menjadi Rp 5,63 triliun.

Bank Mandiri tercatat sebagai dengan alokasi CKPN terbesar atau sebanyak Rp 29,42 triliun. Disusul Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 22,12 triliun. Tapi, para bankir optimistis tekanan kredit bermasalah bakal susut di tahun depan.

"NPL yang turun akan menyebabkan alokasi dana untuk pencadangan tahun depan berkurang," ujar Sulis Usdoko, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) kepada Kontan, Rabu (14/12/2016).

Sekretaris Perusahaan Bank Negara Indonesia (BNI) Kiryanto mengatakan, membaiknya pertumbuhan ekonomi dan berbagai pelonggaran aturan menjadi penopang perbaikan kualitas kredit di 2017. Pemulihan harga komoditas dan batubara juga bakal menolong bank bersih-bersih kredit bermasalah di sektor tersebut.

Setali tiga uang, Glen Glenardi Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, dana pencadangan bakal susut di tahun depan. Pada 2017, perseroan berencana menurunkan coverage ratio sebesar 6 persen-8 persen dari posisi tahun ini di kisaran 48 persen sampai 49 persen.

Glen bilang, saat ini alokasi pencadangan terbesar masih didominasi oleh kredit pertambangan dan perdagangan.

Lewati puncak

Otoritas Jasa Keuangan menilai, puncak NPL terjadi di tahun ini. Proyeksi OJK, laju NPL industri perbankan berpotensi bergerak turun ke bawah level 3% di akhir 2016. Per September 2016, NPL perbankan sebesar 3,1 persen, susut tipis dari posisi Agustus sebesar 3,22 persen.

Hingga bulan lalu, NPL sektor pertambangan menjadi pemberat laju kinerja perbankan atau sebesar 6,38 persen. Kredit macet pertambangan sedikit membaik setelah sempat menyentuh level 7,22 persen di Agustus.

Di September, Bank Permata tercatat sebagai bank besar dengan kenaikan NPL tinggi. Bank patungan milik Standard Chartered dan Astra International ini mencatatkan rasio NPL gross sebesar 4,86 persen, naik 2,36 persen ketimbang posisi 2,50 persen per September 2015. (Galvan Yudistira)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Whats New
Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com