Pemerintahan Presiden Jokowi juga secara konsisten dan massif membangun infrastruktur di berbagai daerah.
Pada masa Jokowi, anggaran infrastruktur memang dinaikkan secara signifikan. Pada tahun 2015, anggaran infrastruktur mencapai Rp 290 triliun, sedangkan pada 2016, angkanya ditinggikan lagi menjadi Rp 313 triliun. Pada tahun 2017, dinaikkan lagi menjadi sekitar Rp 330 triliun.
Indonesia memang sangat membutuhkan infrastruktur untuk mengurangi biaya logistik, mengurangi kesenjangan antar-daerah, menciptakan kantong-kantong ekonomi baru, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dalam jangka pendek, saat perekonomian global belum pulih, upaya pemerintah dan BI memang belum akan signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Namun, ketika perekonomian global kembali pulih, perekonomian Indonesia niscaya akan tumbuh lebih cepat.
Pada tahun 2017, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,0-5,4 persen. Dengan resiliensi yang lebih kuat, perekonomian di tahun 2017 dinilai akan menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kokoh.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada periode 2018-2021 akan mencapai kisaran 5,9-6,3 persen, dengan ditopang inflasi yang rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.