Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Kembangkan Zonasi Wilayah Produksi Cabai

Kompas.com - 28/12/2016, 11:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan, melambungnya harga cabai yang terjadi belakangan ini merupakan dinamika sistem pasar pada umumnya.

"Inilah dinamika di lapangan, tidak bisa kita buat semua landai (harganya), memang haknya pedagang mau jual berapa dan memperoleh keuntungan," ujar Spudnik saat konferensi pers di Kantor Ditjen Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta (28/12/2016).

Dia mengatakan, untuk mengintervensi harga di pasaran saat ini, Ditjen Hortikultura menjual komoditas cabai merah Rp 22.000 per kilogram (kg) atau di bawah harga pasar saat ini.

"Kami jual cabai merah keriting Rp 22.000 per kg, kalau pedagang mau beli dan menjual kembali Rp 40.000 atau Rp 60.000 per kg tidak ada yang bisa melarang, itu hak pedagang, dan tidak bisa ditangkap," tegasnya.

Menurutnya, saat ini proses jual beli di pasar tidak hanya teori kebutuhan dan pasokan, tetapi ada pihak lain yang menentukan harga di pasaran dan permasalahan utamanya ialah faktor distribusi bahan pangan pokok.

Dengan itu, saat ini pihaknya tengah mengoptimalkan program buffer zone atau zonasi wilayah produksi di berbagai wilayah Indonesia.

Untuk pengembangan zonasi produksi bawang merah ada di 32 titik di Jawa dan pada 2017 akan meluas hingga ke Pulau Kalimantan dan Kepulauan Maluku sebagai buffer zone di Kawasan Timur Indonesia.

Sedangkan untuk zonasi untuk pulau Sumatera dikembangkan di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat, Kabupaten Kerinci Jambi, Kabupaten Tanggamus dan Lampung.

Hal ini untuk mengatasi kebutuhan di wilayah setempat dan memangkas rantai distribusi sehingga tidak lagi dipasok dari pulau Jawa.

"Ke depan, saya diminta untuk mengembangkan zonasi di Kalimantan, Maluku untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat dan hingga ke Papua," tambahnya.

Dia menegaskan, dengan pemeretaaan penyebaran pertanaman di setiap regional, maka akan mengatasi persoalan distribusi dan ketidakseimbangan pasokan.

"Karena dari pulau Jawa masih pasok ke mana-mana, dan ini akan dioptimalkan dengan Toko Tani Indonesia (TTI) yang akan langsung menampung dan menjual hasil produksi petani," pungkasnya.

Dari data pagu anggaran Ditjen Hortikultura pada tahun 2017, untuk program zona produksi kawasan bawang merah dianggarkan Rp 280 miliar dengan luas lahan 7.000 hektar lahan dan program zona produksi kawasan aneka cabai dianggarkan Rp 457 miliar dengan total luas lahan 15.000 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com