Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga-harga Naik pada Awal 2017, Coba Lakukan Strategi Finansial Ini

Kompas.com - 06/01/2017, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2017 dibuka dengan kabar tentang kenaikan berbagai harga barang. Mulai dari kenaikan tarif listrik untuk pelanggan setrum golongan 900 VA.

Kemudian, kenaikan tarif layanan pengurusan surat-surat kendaraan bermotor, lalu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang serempak dikerek oleh Pertamina.

Sampai harga berbagai kebutuhan pokok yang enggan turun. Di pasar tradisional, bahkan harga cabai sudah semakin tak terkendali mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram.

Di sisi lain, banyak prediksi menyebutkan, kondisi perekonomian tahun 2017 bakal penuh tantangan. Harga minyak diramal kembali merangkak naik.

Suku bunga kredit perbankan juga diprediksi masih sulit melandai karena suku bunga The Federal Reserves Amerika Serikat diperkirakan akan naik hingga tiga kali pada 2017.

Kondisi ini bisa membuat banyak orang sakit kepala dalam mengatur kecukupan pendapatan. Gaji belum tentu naik, tetapi harga-harga kebutuhan seolah tak mau kompromi.

Anda mungkin termasuk yang kesal dengan kondisi yang cukup mengejutkan pada awal tahun ini. Namun, berkeluh kesah saja tidak akan menyelesaikan masalah.

Suka tidak suka, Anda harus beradaptasi agar kenaikan harga berbagai kebutuhan itu tidak membuat kondisi keuangan tahun ini jadi berantakan. Bagaimana memulainya? Simak tips berikut ini :

1. Evaluasi arus kas

Cobalah melihat lagi arus keluar masuk uang di kantong Anda tiga bulan terakhir. Mana kira-kira pos yang bisa Anda tekan atau bila memungkinkan, dihapuskan. Lalu, mana pos pengeluaran yang kerap membengkak.

Pos pengeluaran di luar kebutuhan pokok adalah yang harus pertama kali Anda lihat. Misal, pos pengeluaran untuk hobi dan hiburan, kunjungan ke salon, pengeluaran dining-out, dan lain-lain.

Jika tidak terlalu penting dan memboroskan, bisa Anda kurangi atau bahkan dicoret dari daftar pos pengeluaran sehingga Anda bisa menutup pos pengeluaran.

2. Atur strategi

Setelah mendeteksi pos-pos pengeluaran yang bisa Anda tekan, Anda bisa membuat hitungan sederhana dengan asumsi harga saat ini. Misal, biaya bensin dengan asumsi harga BBM lama, alokasi dana sebesar Rp 1 juta per bulan.

Bila berkukuh memakai kendaraan pribadi kemana-mana, anggaran Anda berpotensi naik kurang lebih 4 persen sebesar angka kenaikan BBM saat ini. Anda bisa menimbang beralih memakai kendaraan umum atau mengendarai sepeda motor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com