Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Berinvestasi di Reksadana Semurah Beli Pisang Goreng

Kompas.com - 19/01/2017, 17:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Reksadana. Instrumen investasi yang satu ini bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih asing di telinga.

Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menunjukkan jumlah investor reksadana di Indonesia hanya sekitar 340.000 orang, sangat kecil dibandingkan populasi RI.

OJK juga menyatakan angka penetrasinya lebih rendah dibandingkan negara-negara di kawasan.

Co-Founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid menengarai, salah satu alasannya adalah kurangnya akses masyarakat terhadap sektor finansial.

Meskipun otoritas terus mendorong keuangan inklusif, namun masyarakat awam masih ragu mengenai kemudahan, keamanan, serta modal.

Umumnya masyarakat memandang dibutuhkan modal besar untuk berinvestasi. Padahal kata Fajrin, saat ini sudah ada fitur investasi khususnya reksadana pasar uang yang menawarkan tidak hanya kemudahan proses, tetapi juga modal yang kecil.

Tak hanya itu, fitur BukaReksa yang dikembangkan bersama Bareksa, dengan penampung CIMB Principal Asset Management ini juga aman, karena beroperasi di bawah pengawasan OJK.

"Masyarakat bisa berinvestasi hanya dengan Rp 10.000 saja," kata Fajrin di Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Soal kemudahan, calon investor hanya perlu mengisi beberapa online form dan mengunggah foto.

Setelah itu, calon investor cukup memberikan tandatangan digital, dan proses know your customer (KYC) pun dilakukan dalam satu hari kerja.

Selama lebih kurang 24 jam setelah proses pendaftaran, investor sudah bisa membeli reksadana secara online.

Sejak diluncurkan satu setengah minggu yang lalu, Fajrin mengatakan sudah ada 6.000 investor reksasana baru.

Menariknya, terlihat dari transaksinya, para investor ini tergolong investor pemula yang sedang mulai berinvestasi.

Rata-rata investasinya di bawah Rp 100.000 per orang. Ada yang berinvestasi Rp 30.000, Rp 20.000 bahkan Rp 10.000 di batas minimal.

Nampaknya, kata Fajrin, mereka memang betul-betul masih awam dengan reksadana. "Aman enggak ya, return-nya bagaimana. Mungkin mereka lihat dulu satu dua minggu, baru nambah lagi," imbuh Fajrin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com