Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU: Mekanisme Impor "Zona Base" untuk Daging Sapi Sudah Tepat

Kompas.com - 31/01/2017, 07:26 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Syarkawi Rauf mengatakan, mekanisme impor daging sapi melalui zona base yang diterapkan oleh pemerintah saat ini sudah tepat.

Hal itu bisa membuka negara baru pemasok daging sapi untuk Indonesia. Dalam mekanisme zona base, Indonesia bisa mengimpor daging sapi dari negara manapun asal wilayah yang ada di dalam negara itu bebas dari penyakit kuku dan mulut.

"Zona base sudah baik untuk mendorong penurunan harga daging sapi di dalam negeri," katanya saat sidak peternak sapi di Dusun Jatimulyo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Senin (20/1/2017).

Sementara itu, mekanisme country base hanya memperbolehkan impor daging sapi dari negara yang dinyatakan bebas dari penyakit kuku dan mulut.

"Kalau zona base, tidak apa-apa impor dari negara yang tidak bebas penyakit itu (mulut dan kuku), tapi di negara itu kan tidak semua daerahnya terkena atau terserang penyakit kuku dan mulut. Sehingga bisa diimpor dari zona - zona yang dinyatakan aman," ungkapnya.

Hal itu diungkapkan Syarkawi menanggapi kasus tertangkapnya hakim MK Patrialis Akbar terkait impor daging sapi.

Syarkawi menyebut ada dua kubu yang saling berhadap - hadapan. Salah satunya adalah yang menginginkan mekanisme zona base seperti saat ini. Sehingga menghendaki uji materi itu ditolak.

Di sisi lain, ada pihak yang menghendaki country base seperti keinginan pemohonan dalam uji materi tersebut. Dua kekuatan besar ini menurut Syarkawi tidak lepas dari tingginya keuntungan yang didapat dari bisnis impor daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com