Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Jadi Katalisator Utama Permintaan Beton "Precast"

Kompas.com - 22/02/2017, 15:15 WIB
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com – Produsen beton precast tampaknya masih optimistis menghadapi peluang pengembangan bisnis tahun ini.

Pembangunan proyek infrastruktur jalan tol akan menjadi katalisator utama peningkatan kinerja karena dalam beberapa tahun kedepan kebutuhan beton precast masih tinggi.
 
Rasa optimisme tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya, Pemerintah harus mengejar ketertinggalannya membangun jalan tol sepanjang 1.000 kilometer yang hingga saat ini masih jauh dari target.

Pemerintah menargetkan hingga 2019 akan membangun 52 proyek jalan tol di seluruh wilayah Indonesia yang panjangnya 1.000 kilometer.

Hingga 2016, realisasi pembangunan jalan tol yang dicanangkan Pemerintah tersebut sudah mencapai 268 kilometer atau 26,8 persen dari total target.

Untuk merealisasikan target tersebut, Pemerintah setiap tahun terus meningkatkan alokasi belanja untuk infrastruktur.

Pada 2015, belanja infrastruktur pemerintah tercatat sebesar Rp 290,3 triliun, naik menjadi Rp 317,1 triliun pada 2016 dan pada 2017 dialokasikan sebesar Rp 387,3 triliun.

Belanja infrastruktur tersebut diperuntukan bagi pembangunan jalan tol, jembatan, bandara, pelabuhan, rel kereta api dan terminal bis. Hampir semua infrastruktur tersebut membutuhkan beton precast.

Tahun lalu, imbas proyek infrastruktur sudah terlihat pada kinerja emiten beton precast. PT Wika Beton (WTON) di 2016 salah satu contohnya yang membukukan lonjakan pendapatan sebesar 31 persen menjadi Rp 3,48 triliun dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp 2,65 triliun.

Laba tahun berjalan meningkat 64 persen menjadi Rp 281,6 miliar dari pencapaian tahun 2015 sebesar Rp 171,8 miliar.

Hasil yang lebih tinggi juga diperlihatkan oleh emiten PT Waskita Beton Precast (WSBP) yang membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 78 persen di 2016 atau senilai Rp 4,71 triliun, sementara laba bersih WSBP di 2016 melompat 90 persen menjadi Rp 634,8 miliar dari perolehan 2015 sebesar Rp 334,4 miliar.

Perolehan kinerja 2016 tersebut membuat kedua emiten tersebut tancap gas untuk terus ekspansi. Di 2017 WSBP menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,99 Triliun meningkat 79 persen dibandingkan target 2016.

Sementara belanja modal WTON di 2017 ditargetkan sebesar Rp 680 miliar atau naik 60 persen dari target 2016 sebesar Rp 425 miliar. Pada tahun ini WTON menargetkan pendapatan sebesar Rp 5 triliun atau tumbuh 44 persen dari realisasi 2016. Laba bersih ditargetkan tumbuh 17 persen menjadi Rp 330 miliar.

Sementara WSBP memiliki target yang lebih tinggi, pendapatan WSBP di 2017 ditargetkan mencapai Rp 7,7 triliun atau tumbuh 63 persen dari realisasi 2016. Untuk laba bersih, WSBP menargetkan tahun ini dapat mencapai Rp 1,17 triliun atau tumbuh 84 persen dari realisasi laba 2016.

Presiden Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Jarot Subana mengatakan, proyek infrastruktur jalan tol menciptakan demand atau permintaan yang sangat besar atas beton precast.

"Kami optimistis permintaan beton precast masih akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi realisasi pembangunan proyek infrastruktur jalan tol, masih jauh dari target pemerintah," kata Jarot kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2017).

Hal senada juga di ungkapkan Direktur Keuangan PT Wika Beton Tbk (WTON) Entus Asnawi yang optimis untuk proyek infrastruktur, transportasi dan properti tahun ini.

"Prospek untuk properti, terutama properti yang dibangun oleh pemerintah. Kemudian juga proyek LRT dan MRT. Jadi prospek ke depannya, properti itu bagus. Kemudian dari industri juga akan ada kenaikan," tutur Entus.

Tahun ini WSBP menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 12,3 triliun sementara WTON menargetkan perolehan kontrak baru di tahun ini sebesar Rp 6,3 triliun.

Kapasitas Produksi Terbesar

Berdasarkan catatan Perseroan, dalam tiga tahun terakhir kapasitas produksi Waskita Beton Precast meningkat signifikan. Mulai dari 2014, kapasitas produksi Waskita Beton Precast tercatat 800 ribu ton. Pada 2015 ditingkatkan menjadi 1,8 juta ton dan pada 2016 ditingkatkan lagi menjadi 2,65 juta ton.

"Pada 2017 kami menargetkan kapasitas produksi bisa mencapai 3,25 juta ton. Kapasitas produksi kami tingkatkan untuk memenuhi permintaan pembangunan infrastruktur yang sebagian besar untuk jalan tol," kata Jarot.

Dari data tersebut, laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) kapasitas produksi Waskita Beton Precast, mencapai 82 persen. Lebih tinggi dibandingkan kompetitor.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) yang tercatat sebesar 6 persen, di 2014 WTON memiliki kapasitas precast 2,23 juta ton, 2015 meningkat 2,34 juta ton dan pada 2016 kapasitas produksinya tercatat 2,5 juta ton. Di 2017 WTON menargetkan penambahan kapasitas sebesar 500.000 ton atau naik menjadi 3 juta ton.

Ada sekitar 24 perusahan yang menjadi produsen beton precast di Indonesia, termasuk Waskita Beton Precast dan Wijaya Karya Beton, yang sudah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan-perusahan lain yang merupakan produsen precast diantaranya adalah PT Adhimix Precast Indonesia (dahulu anak usaha PT Adhi Karya Tbk), PT PP Precast (anak usaha PTPP Tbk), dan PT Jaya Beton Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Logistik Indonesia Kalah Kompetitif dengan Negara Tetangga dan Negara Berkembang

Sri Mulyani: Logistik Indonesia Kalah Kompetitif dengan Negara Tetangga dan Negara Berkembang

Whats New
Pertamina Resmi Kelola 100 Persen Blok East Natuna

Pertamina Resmi Kelola 100 Persen Blok East Natuna

Whats New
Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Whats New
Pembayaran 'Cashless' Makin Meningkat, VISA: Faktor Pandemi Turunkan Penggunaan Uang Tunai

Pembayaran "Cashless" Makin Meningkat, VISA: Faktor Pandemi Turunkan Penggunaan Uang Tunai

Whats New
Respons Menteri ESDM soal 20 Persen Saham Vale Indonesia Dikuasai Perusahaan Cangkang

Respons Menteri ESDM soal 20 Persen Saham Vale Indonesia Dikuasai Perusahaan Cangkang

Whats New
Laba Bersih Kilang Pertamina Internasional Naik 597 Persen Sepanjang 2022, Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Tahun

Laba Bersih Kilang Pertamina Internasional Naik 597 Persen Sepanjang 2022, Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Menilik Potensi Bisnis Data Center di Tengah Masifnya Adaptasi Digital

Menilik Potensi Bisnis Data Center di Tengah Masifnya Adaptasi Digital

Whats New
Pemerintah RI Resmi Cabut Aturan Wajib Pakai Masker

Pemerintah RI Resmi Cabut Aturan Wajib Pakai Masker

Whats New
Holi Pharma: Daftar Obat Sirop yang Dikeluarkan BPOM Membuat Masyarakat Tenang

Holi Pharma: Daftar Obat Sirop yang Dikeluarkan BPOM Membuat Masyarakat Tenang

Whats New
Operasional Kapal FSO Pertamina Abherka Diperpanjang hingga 2031

Operasional Kapal FSO Pertamina Abherka Diperpanjang hingga 2031

Whats New
Strategi Pengembangan Employee Experience

Strategi Pengembangan Employee Experience

Work Smart
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Menanti Data Inflasi dan Suku Bunga The Fed, Wall Street Berakhir Hijau

Menanti Data Inflasi dan Suku Bunga The Fed, Wall Street Berakhir Hijau

Whats New
Dukung Program Pembangunan Berkelanjutan, PTBA Jalankan CSR Inovatif

Dukung Program Pembangunan Berkelanjutan, PTBA Jalankan CSR Inovatif

Whats New
Target Kawasan Industri, PGN Bangun Pipa Distribusi Penghubung Proyek Cisem-KIT Batang

Target Kawasan Industri, PGN Bangun Pipa Distribusi Penghubung Proyek Cisem-KIT Batang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com