Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Sisir Perusahaan Asing yang Tak Ikut Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Kompas.com - 24/02/2017, 12:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan, program jaminan sosial ketenagakerjaan tidak hanya  program wajib bagi pekerja di perusahaan lokal, tetapi juga perusahaan asing.

Hanya saja, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, belum semua perusahan asing ikut program tersebut. Oleh karena itu pihaknya mendata perusahaan-perusahaan yang tesebut.

"Tentunya kami akan sisir terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan seluruh pihak," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/2/2017).

Menurut Agus, langkah yang ditempuh BPJS Ketenagakerjaan menyelesaikan persoalan itu yakni bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Kordinasi Penanam Modal (BKPM).

Selain perusahaan asing, BPJS Ketenagakerjaan juga akan menyisir perusahaan dalam negeri. Ia berharap semua pekerja bisa ikut program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Sebab tutur Agus, program jaminan sosial ketenagakerjaan adalah program wajib bagi pekerja, tidak hanya tenaga kerja Indonesia tetapi juga tenaga kerja asing yang bekerja lebih dari enam bulan.

Selain itu, pemberi kerja juga wajib ikut program tersebut. Sebelumnya, implementasi layanan BPJS Ketenagakerjaan terus didorong untuk mendukung kemudahan investasi.

Teranyar, BPJS Ketenagakerjaan akan hadir langsung di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat. Hal itu menyusul ditanganinya nota kesepahaman antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Nusa Dua Bali, Jumat (24/2/2017).

Kompas TV BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Jaminan Hari Tua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com