Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Ekonomi Tumbuh 5,6 Persen, Menko Darmin Bicara Perjuangan

Kompas.com - 04/04/2017, 14:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menggelar sidang kabinet terkait Pagu Indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 di Kantor Presiden, Selasa (4/4/2017).

Usai sidang, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo meminta pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6 persen pada 2018 mendatang.

Namun, Darmin tersenyum saat ditanya apakah pertumbuhan nasional 5,6 persen sesuai permintaan Presiden bisa dicapai pemerintah atau tidak.

"Kamu itu pertanyaannya? Itu soal perjuangan," ujar Menko Darmin sembari tersenyum di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta.

Pertumbuhan ekonomi 5,6 persen pada 2018 jauh melampaui target pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang hanya 5,1 persen. Untuk mencapai target itu tentu pemerintah membutuhkan kerja keras.

Apalagi kondisi ekonomi global masih dinaungi ketidakpastian baru pasca komando Amerika Serikat (AS) diambil alih Presiden Donald Trump. Sementara ekonomi China sebagai mitra dagang Indonesia juga belum pulih.

Tahun ini target pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya dipatok 5,1 persen, lebih kecil dari target 5,3 persen pada 2016 lalu. Sementara realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu hanya 5 persen.

Selain target pertumbuhan ekonomi tutur Darmin, sejumlah indikator makro ekonomi lain pada 2018 juga sudah dirancang di dalam sidang kabinet tersebut. Untuk inflasi, Menko Darmin mengatakan angkanya tetap akan ada dikisaran 4 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Ada Peta Jalan Industri Dana Penisun, Apa Pentingnya buat Kita?

Bakal Ada Peta Jalan Industri Dana Penisun, Apa Pentingnya buat Kita?

Whats New
KKP: 500 Juta Benih Lobster Keluar dari RI secara Ilegal Setiap Tahun, Negara Rugi Triliunan

KKP: 500 Juta Benih Lobster Keluar dari RI secara Ilegal Setiap Tahun, Negara Rugi Triliunan

Whats New
Ini Kata Menko Airlangga soal Usulan Korban Judi Online Dapat Bansos

Ini Kata Menko Airlangga soal Usulan Korban Judi Online Dapat Bansos

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Yodya Karya, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Yodya Karya, Ini Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
OJK Dorong Penerbitan Ketentuan Baku Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Dorong Penerbitan Ketentuan Baku Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Tujuh Tips Bijak Menggunakan Produk Deposito di BPR

Tujuh Tips Bijak Menggunakan Produk Deposito di BPR

Whats New
Perkokoh Ekonomi Nasional, Shopee Dorong UMKM Bertransformasi dan Berdaya Saing

Perkokoh Ekonomi Nasional, Shopee Dorong UMKM Bertransformasi dan Berdaya Saing

Whats New
Relaksasi Aturan Impor Dinilai Picu Pabrik Tekstil Tutup, Pengusaha Minta Jokowi Turun Tangan

Relaksasi Aturan Impor Dinilai Picu Pabrik Tekstil Tutup, Pengusaha Minta Jokowi Turun Tangan

Whats New
Sektor Maritim Asia Perlu Diperkuat, Saatnya 'Raksasa' Bangun

Sektor Maritim Asia Perlu Diperkuat, Saatnya "Raksasa" Bangun

Whats New
Simak, 4 Modus Penipuan Keuangan yang Mengincar Masyarakat

Simak, 4 Modus Penipuan Keuangan yang Mengincar Masyarakat

Whats New
Bandara Douw Aturure Nabire Dikembangkan, Bakal Bisa Didarati Pesawat Boeing

Bandara Douw Aturure Nabire Dikembangkan, Bakal Bisa Didarati Pesawat Boeing

Whats New
KPPU Berkolaborasi dengan Apindo untuk Ciptakan Iklim Usaha Sehat

KPPU Berkolaborasi dengan Apindo untuk Ciptakan Iklim Usaha Sehat

Whats New
Perang Pengendalian Harga dari Bumi Suwarnadwipa

Perang Pengendalian Harga dari Bumi Suwarnadwipa

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.300 Per Dollar AS, Gubernur BI Sebut Depresiasi Sangat Rendah

Rupiah Tembus Rp 16.300 Per Dollar AS, Gubernur BI Sebut Depresiasi Sangat Rendah

Whats New
Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun, Kini Rp 6.486,71 Triliun

Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun, Kini Rp 6.486,71 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com