Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 16.300 Per Dollar AS, Gubernur BI Sebut Depresiasi Sangat Rendah

Kompas.com - 14/06/2024, 13:54 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kian tertekan. Bahkan pada Jumat (14/6/2024), kurs rupiah telah menembus level Rp 16.300 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah memang tengah tertekan oleh dollar AS. Namun tekanan ini juga dialami oleh mata uang berbagai negara lainnya.

Perry mengatakan, depresiasi yang dialami oleh rupiah masih lebih baik dari depresiasi mata uang negara Asia lain, mulai dari peso (Filipina), baht (Thailand), won (Korea Selatan), hingga yen (Jepang).

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS, Ini Penjelasan Bi

"Indonesia itu sangat rendah dan kalau dibandingkan dengan negara lain sangat, lebih rendah dari negara lain," kata dia di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

"Bandingkan dengan Korea, bandingkan dengan peso (Filipina), bandingkan dengan bahkan Thailand, bandingkan dengan Jepang," sambungnya.

Lebih lanjut Perry bilang, meskipun terdepresiasi, pergerakan rupiah masih stabil. Ia menyebtukan, pergerakan rupiah masih menjadi salah satu yang terbaik di tengah tren penguatan indeks dollar AS.

Baca juga: Rupiah Kian Tertekan, Ini Pemicunya

"Kita depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil," katanya.

Di tengah tren depresiasi itu, Perry bilang, BI akan terus melakukan intervensi pasar. Pada saat bersamaan, bank sentral juga menarik portofolio asingnya ke dalam negeri, guna menjaga stabilitas rupiah.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah kian tertekan pada Kamis hari ini. Hingga pukul 13.30 WIB, kurs rupiah ambles 0,66 persen ke level Rp 16.378 per dollar AS.

Baca juga: Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.300 Per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com