JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah diminta membentuk Badan Pengelola Reforma Agraria. Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Imaduddin Abdullah, dalam rangka mempersiapkan sekaligus menjalankan kebijakan reforma agraria.
"Badan pengelola reforma agraria ini lembaga profesional yang tanggung jawabnya langsung di bawah Presiden," kata Imaduddin, kepada wartawan, di kantor Indef, di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2017).
Badan ini, kata dia, nantinya dapat memiliki kewenangan lintas kementerian dan tak dikendalikan oleh kementerian tertentu. Selain itu, pembentukan badan ini diharapkan mengantisipasi terjadinya konflik antara pejabat kementerian yang satu dengan yang lain.
Badan itu dapat beranggotakan profesional dan pegawai negeri sipil (PNS) kementerian terkait. Adapun pembentukan badan ini mengacu pada pembentukan The Federal Land Development Authority (Felda) di Malaysia.
Felda, kata dia, merupakan salah satu model kelembagaan yang dalam perjalanannya berhasil mewujudkan reforma agraria di Malaysia. Felda membantu masyarakat Malaysia yang tidak memiliki tanah menjadi "kelompok menengah desa".
"Sekarang pemerintah sedang belajar ke Malaysia tentang Felda ini," kata Imaduddin.
Felda dibentuk oleh Undang-undang Parlemen dan diluncurkan oleh Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman pada tahun 1956. Dasar hukum pendirian Felda adalah Act 474 tahun 1956 tentang Pembangunan Lahan.
Felda berfungsi sebagai bank tanah. Setelah mendapatkan tanah yang produktif dari pemerintah pusat atau Kerajaan Malaysia, Felda kemudian membagikannya kepada para petani sebagai lahan perkebunan.
"Jadi bagi lahan, petani mendapatkan pembinaan. Kemudian di saat bersamaan ini, Felda membentuk anak usaha dan anak usaha ini menjadi industri besar, dan sekarang menjadi salah satu pemain kelapa sawit terbesar di dunia," kata Imaduddin.
Menurut Imaduddin, Felda juga memainkan peran penting dalam pembangunan wilayah pedesaan. Hal tersebut dilakukan melalui pembangunan infrastruktur untuk membangun township baru maupun melalui pengembangan ekonomi wilayah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.