3. Apakah ada transaksi yang diam-diam dilakukan oleh suami/istri, anak/orangtua yang berkaitan dengan utang piutang;
4. Apakah ada pengeluaran yang mubadzir yang dikeluarkan oleh keluarga disadari atau tanpa disadari;
5. Apakah ada utang, zakat dan kewajiban yang belum dibayarkan dengan selayaknya?;
6. Apakah ada piutang dan hak yang lain yang belum diterima dengan selayaknya?;
7. Apakah ada impian-impian keluarga yang harus dicapai lebih cepat atau diundur waktunya? Dan lain sebagainya.
Beberapa ayat Al-Qur’an menekankan pentingnya fungsi audit yang menganjurkan kita untuk selalu jujur dan transparan karena sebenarnya tidak ada yang tersembunyi di mata Allah SWT, lihat QS Al-Baqarah (2) : 284:
“…Jika kamu nyatakan apa yang ada di hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah akan memperhitungkannya …”
Anjuran untuk memastikan tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain dijelaskan dalam QS Asy-Syu'ara’ (26): 181-183 yang berbunyi:
"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.”
Begitu juga seruan untuk menyelesaikan masalah utang dan wasiat selama hidup untuk mempermudah perhitungan harta waris setelah meninggal dunia (QS An-Nisa (4): 11-12).
Di sebuah hadits yang cukup terkenal, Rasulullah SAW menegaskan tentang perkara-perkara yang akan ditanya pada hari kiamat kelak yaitu sebagai berikut:
“Kaki anak adam tidaklah bergeser pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya.”(H.R. Tirmidzi 2340, shahih).
Maka dari itu, baiknya kita segera melatih diri kita untuk “audit” dan “diaudit” mengenai keuangan kita semasa hidup yang inshaaAllah akan membawa keberkahan kepada keluarga kita dan menjadikan kita siap ketika dihisab nanti.
Ayo kita mulai “audit” keuangan keluarga kita
Dari paparan di atas “audit” dilakukan dari sisi manajemen, operasional, dan kinerja keuangan keluarga sekaligus. Silaturrahim saat Idul Fitri tahun ini tentu saja menjadi ajang baik untuk saling mengingatkan tentang “audit” keuangan keluarga kita.
Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat tahun ini mendapatkan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”, yang merupakan kali ke-enam berturut-turut, dan tentu saja suatu kebanggaan bagi segenap jajaran pemerintahannya.
Opini tersebut menjadi suatu indikator bahwa keuangan pemerintah NTB dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan baik.
Bayangkan kalau kita yang akan mendapatkan predikat WTP di hari perhitungan kelak, tentu wajah kita akan bersinar – sinar. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!
SAKINAH FINANCE MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.