Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Merek, Milenial Hargai Cerita di Balik Produk Konsumsi

Kompas.com - 23/08/2017, 20:50 WIB
Wisnu Nugroho

Penulis

New York, Kompas.com - Produk konsumsi bisa sama saja bentuk dan fungsinya. Namun, cerita di balik produk konsumsi itu menjadi daya tarik lebih bagi konsumen di luar persoalan harga.

Milenial juga lebih menghargai proses dan bagaimana sebuah produk diciptakan. Mereka menghargai pengalaman akan sebuah produk di atas merek. Cerita menjadi bagian menarik dari sebuah produk.

Hal itu mengemuka dalam sesi seminar di sela-sela pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, Selasa (22/8/2017). NY NOW adalah pameran dagang yang menghadirkan 2.400 desainer/produk dari seluruh dunia.

"Fashion ethics mengemuka dan makin jadi perhatian. Salah satu alasan konsumen membeli sebuah produk adalah soal-soal etika ini, juga bagi para milenial," ujar Karen Gibbs.

(Baca juga: Delapan Merek Indonesia Berlaga di NY NOW 2017)

Menurutnya, sebuh produk yang dihasilkan dari ekspolitasi tenaga kerja dan perlakuan yang tidak adil mulai ditinggalkan konsumen. 

Studi menyebutkan, 76 persen orang mau membayar produk garmen 25 dollar AS daripada 20 dollar AS jika ada keterangan dan sertifikasi produknya tidak ekspolitatif terhadap pekerja.

"Tragedi Rana Plaza di Bangladesh menyadarkan konsumen akan hal ini," ujar Gibbs.

(Baca Juga: Korban Tewas Rana Plaza Banglades Tembus 1.126 Orang)

Selain itu, isu kelestarian lingkungan dan bagaimana sebuah produksi merusak atau justru menyelamatkan lingkungan juga menjadi perhatian.

Keprihatinan akan hal-hal ini meningkat seiring ancaman nyata akan perubahan iklim karena aktivitas produksi yang tidak ramah lingkungan.

Abaikan merek

Kabar baiknya, di tengah perhatian pada hal-hal ketenagakerjaan dan lingkungan ini, para pembeli khususnya milenial tidak terpaku pada sebuah merek untuk mengkonsumsi produk. 

"Sebanyak 72 persen milenial memilih mengeluarkan uang lebih untuk sebuah pengalaman atau pemahaman di atas benda-benda atau merek yang mereka beli," ujar Gibbs.

Dalam semangat inilah, produk-produk Indonesia yang dipamerkan di NY NOW 2017 dipilih. Pemilihan produk yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Konsulat Jenderal RI di New York.

Untuk keperluan itu, Jennifer Isaacson sebagai konsultan/kurator dan pendamping menuju pameran dilibatkan. Total, ada delapan desainer/produk pilihan Bekraf dan enam desainer/produk pilihan KJRI.

(Baca Juga: Ini Delapan Desainer Indonesia Pilihan Bekraf di NY NOW 2017)

Enam pilihan KJRI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com