Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat UMi Kemenkeu Bantu Petani Dapatkan Pembiayaan Tanpa Anggunan

Kompas.com - 26/03/2019, 09:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memfasilitasi pembiayaan kepada para petani pangan yang tidak mampu mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pembiayaan Usaha Mikro (UMI). Pembiayaan ini tanpa agunan, mudah dan cepat.

Direktur Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Joko Hendrato mengatakan, alasan penyaluran itu karena banyak petani pangan yang tidak bisa mengakses KUR karena tidak punya agunan.

“Untuk mereka yang punya usaha produktif termasuk petani, tetapi tidak memiliki agunan, kami (kemenkeu-red) bekerja sama dengan lembaga pembiayaan yang sudah ada melalui prinsip meningkatkan (enhanching) dan memperkuat (empowering),” kata Joko Hendrarto.

Joko sendiri mengatakan itu saat Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam rangka PelaksanaannFasilitator Pembiayaan Petani Swadaya (FPPS) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (21/3/2019).

Untuk penyaluran UMi tersebut, Kemenkeu membentuk Badan Layanan Umum Pengembangan Investasi Pemerintah (BLU-PIP). BLU ini lalu bekerja sama dengan tiga perusahaan penyalur pembiayaan UMI, yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Bahana Artha Fentura dan PT Pegadaian.

"Tiga mitra BLU-PIP tersebut mengembalikan dana yang disalurkan ke Kemenkeu dengan bunga maksimum 4 persen," kata Joko Hendrato seperti dalam keterangan tertulisnya.

Bunga tersebut digunakan untuk biaya administrasi di BLU-PIP milik Kemenkeu, sosialisasi dan penjaminan investasi agar dana yang ada bisa dikembangkan secara berkelanjutan.

Adapun total pembiayaan UMi dari tahun 2017 sampai saat ini Rp 7 triliun dengan rincian Rp 1,5 triliun (2017), Rp 2,5 triliun (2018), dan pada 2019 sebanyak Rp 3 triliun.

Pada 2017 UMi telah membiayai 307.000 nasabah. Sementara itu, sampai saat ini totalnya mencapai 846.000 nasabah usaha mikro dari total usaha mikro di Indonesia yang diperkirakan mencapai 44 juta.

"Para petani bisa mengkases dana Umi melalui PNM, Pegadaian atau Bahana Artha Fentura dengan plafon pembiayaan maksimum Rp 10 juta per usaha mikro," ungkap Joko Hendrato.

Cara mendapatkan UMi

Ada tiga cara bagi petani yang ingin mendapatkan pembiayaan UMI tanpa agunan dari BLU-PIP di bawah Kemenkeu. Pertama, secara individu para petani bisa menjadi anggota PT PNM.

“Syaratnya mereka harus punya usaha produktif, petani yang menanam padi, jagung dan kedelai adalah termasuk punya usaha produktif,” tambah Joko Hendrato.

Kedua, petani yang sudah berkelompok, seperti bergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) dapat mengkases pembiayaan usaha mikro ini melalui PT Pegadaian.

Ketiga, petani yang sudah berkelompok dalam bentuk Koperasi Pertanian (Koptan) atau memiliki Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) bisa mengakses melalui PT Bahana Artha Ventura.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sri Kuntarsih menyambut baik kehadiran UMi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com