Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dalam Perdagangan, Kita Harus Lakukan Strategi Menyerang..."

Kompas.com - 27/03/2019, 18:07 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara mulai menerapkan kebijakan perdagangan yang mengedepankan proteksionisme. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepentingan nasionalnya masing-masing.

Mencermati dinamika gobal tersebut pemerintah diminta untuk agresif tak hanya bertahan namun juga mulai menggunakan strategi menyerang agar ekspor RI tak kian jeblok.

"Dalam perdagangan kita harus lakukan strategi menyerang," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia(Gapmmi)  Adhi Lukman di acara diskusi PAS FM, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Strategi menyerang dimaksud yakni dengan memaksimalkan kesepakatan bilateral antar negara, tidak lagi hanya mengandalkan kerja sama multilateral.

Baca juga: Jegal CPO, Uni Eropa Dinilai Kurang Update

Salah satunya dengan membuat Free Trade Agreement (FTA) khusus dengan negara-negara yang menjadi tujuan dagang.

Hal ini dinilai penting karena sejumlah negara sudah melakukan hal tersebut. Hasilnya, ada kesepatakan khusus yang lebih menguntungkan dalam hal perdagangan.

Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh Vietnam kepada negara-negara Afrika atau Amerika Latin sehingga diberikan tarif bea masuk impor yang lebih rendah.

"Kita masih banyak hambatan tarif, pangan olahan bisa dia kenapa di atas 30 persen. Vietnam jauh lebih rendah," kata dia.

Disisi lain, pendekatan khusus juga diperlukan kepada negara-negara yang selama ini sudah menjadi pasar tradisional ekspor Indonesia. Misalnya Amerika Serikat, China dan India.

"Kami dengan Kadin sudah lakukan pendekatan ke Kamerun, Rwanda. Coba cara barter, kami minta ini, meraka minta itu. Satu lawan satu, ini harus dilakukan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com