Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tiket Mahal, Garuda Indonesia Sebut Tak Pernah Langgar Tarif Batas Atas

Kompas.com - 27/03/2019, 19:09 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyorot tajam maskapai pelat merah Garuda Indonesia. Sebab harga tiket Garuda masih dinilai terlalu mahal.

Meski begitu, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara mengatakan, pihaknya tak pernah melanggar aturan soal tarif.

"Selama ini GA selalu mematuhi aturan tarif batas atas dan tarif batas bawah," ujarnya dalam pesan singkat, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

"Dan tidak pernah sekalipun melanggar peraturan tersebut, yang sudah berlaku sejak April 2016," sambung dia.

Baca juga: Garuda Indonesia Bantah Ditekan Luhut Turunkan Harga Tiket Pesawat

Garuda Indonesia mendengar adanya keluhan dari para industri perhotelan terkait persoalan harga tiket. Keluhan itu dijadikan masukan oleh Garuda Indonesia.

Masih soal harga tiket, Askhara mengatakan bahwa Garuda Indonesia harus memperhatikan kepentingan stakeholder. Namun ia memastikan akan mendahulukan kepentingan nasional.

"Perlu diingat bahwa Garuda sebagai leading national airlines atau BUMN juga memiliki stakeholders yang lain seperti karyawan, pilot, dan pemegang saham (pemerintah Indonesia)," kata dia.

"Jadi harus memperhatikan kepentingan semuanya, khususnya kepentingan nasional," sambungnya.

Sebelumnya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Garuda Indonesia sebagai leading maskapai nasional agar segera menurunkan harga tiket. Karena mahalnya harga tiket berdampak kepada sektor pariwisata

Ia pun memberi ultimatum kepada maskapai agar penurunan tiket pesawat di semua rute terhitung pada awal April 2019.

Hal itu terungkap setelah notulen rapat di Kemenko Kemaritiman tersebar.

Baca juga: Maskapai Diultimatum untuk Turunkan Harga Tiket Per Awal April

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com