Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Pembayaran Konsumen, Pilih Tunai atau Nontunai?

Kompas.com - 29/03/2019, 09:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan opsi pembayaran tanpa uang fisik dianggap memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Meskipun masih banyak juga yang belum bisa melepaskan kebiasaan membayar dengan yang tunai.

Namun, seiring perkembangan teknologi dan menjamurnya perangkat-perangkat pembayaran nirkontak hingga dompet digital, sebagian masyarakat memilih pindah haluan. Sebagian lagi masih mencoba-coba hidup cashless, sambil tetap memakai uang tunai.

Benarkah pembayaran nontunai sudah sepenuhnya diterima masyarakat?

Visa mengungkap seberapa banyak masyarakat Indonesia yang memilih tunai dan nontunai dalam studi Consumer Payment Attitudes 2018 terhadap 4.000 responden di sejumlah negara Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri terdapat 500 responden.

Baca juga: Survei Visa: 82 Persen Masyarakat Pede Pergi Tanpa Bawa Uang Tunai

Ternyata, sebagian besar masyarakat masih memilih uang tunai sebagai metode pembayaran. Namun, perbandingan persentasenya kian tipis dengan alternatif pembayaran nontunai.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, saat ini, sebanyak 95 persen responden masih menggunakan uang tunai sebagai metode pembayaran mereka. Namun, di saat yang sama, mereka juga menggunakan transaksi nontunai.

Sebesar 85 persen responden menyatakan saat ini juga menggunakan kartu kredit atau debit. Sebanyak 70 persen responden juga memakai e-wallet, dan 34 persen dari mereka juga mencoba transaksi nirkontak.

"Konsumen menginginkan proses pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan aman yang mendorong mereka semakin mengurangi penggunaan uang tunai dan memulai gaya hidup nontunai," kata Riko di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Di Indonesia, Transaksi Nontunai Kian Bersaing dengan Tunai

Selain itu, studi tersebut juga memetakan preferensi masyarakat terhadap metode pembayaran apa yang paling diminati. Pembayaran tunai masih menjadi cara yang diminati responden, dengan persentase 40 persen.

Disusul dengan penggunaan kartu kredit atau debit sebesar 39 persen, dompet digital sebesar 18 persen, dan 3 persen memilih metode nirkontak.

Riko mengatakan, dalam studi tersebut, mayoritas masyarakat menyatakan bahwa saat ini jumlah uang tunai dalam dompet mereka lebih sedikit dibandingkan 2 tahun lalu.

Baca juga: Di Acara Pernikahan, Perempuan Ini Sediakan Transaksi Nontunai Pengganti Amplop Kondangan

"Di 2017 hanya 15 persen responden yang bilang uang di kantongnya sedikit. Ini menunjukkan mereka sekarang memilih pembayaran elektronik daripada cash," kata Riko.

Bahkan, 93 persen responden pernah bertransaksi ke e-commerce menggunakan ponsel.

Pede tanpa tunai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com