Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Yakin Aliran Modal Asing Akan Deras Masuk ke Indonesia Usai Pemilu

Kompas.com - 02/04/2019, 18:43 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meyakini aliran modal asing akan membanjiri pasar keuangan dalam negeri setelah Pemilu.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, kondisi ekonomi global yang dipengaruhi oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang lebih longgar.

Selain itu, juga ada kemungkinan perundingan Amerika Serikat dan China mengenai perang dagang sudah mulai menemukan titik temu.

Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) diprediksi juga akan lebih terkontrol.

"Mudah-mudahan setelah pemilu juga ketidakpastian terkait politik sudah hilang. Jadi ya dana-dana bisa masuk ke Indonesia lebih baik lagi dan itu kita pantau terus," jelas Mirza di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Dia mencontohkan pada 2014 lalu, pasca-Pemilu ketika kondisi global berada dalam kondisi cukup baik, aliran dana yang masuk ke dalam negeri mencapai 26 miliar dollar AS.

"Mudah2an setelah pemilu nanti inflow yang masuk ke Indonesia jauh lebih bagus dari tahun lalu," ujar dia.

Walaupun demikian, Mirza tak menampik masih ada tantangan yang harus dihadapi perekonomian Indonesia, terutama dalam hal menekan CAD. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat bisa memengaruhi ekspor Indonesia ke beberapa negara tujuan ekspornya.

Pemerintah dan otoritas terkait juga harus terus berupaya untuk mengendalikan impor agar CAD bisa ditekan menuju target tahun ini yang sebesar 2,5 persen dari PDB.

"Defisit CAD bisa didanai dengan memastikan penanaman modal asing (PMA) yang masuk dengan jumlah memadai. Biasanya PMA 1 tahun dari sisi neraca pembayaran mulai dari 15 sampai 18 miliar dollar AS. Terus capital inflow kalau bagus bisa nerima 20 sampai 26 miliar dollar AS. Tahun 2016-2017 lalu kita terima masing-masing sekitar 20 miliar dollar AS," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com