Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Samsung Diproyeksi Anjlok 60 Persen, Mengapa?

Kompas.com - 07/04/2019, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Raksasa elektronik Korea Selatan Samsung Electronics Ltd menyatakan bakal mencatatkan laba kuartalan paling rendah dalam dua tahun.

Ini sejalan dengan melambatnya penjualan cip memori dan panel, serta semakin ketatnya persaingan dalam pasar ponsel pintar.

Akibatnya, marjin Samsung pun terpukul. Samsung menyatakan, laba operasional kuartal I 2019 diproyeksikan anjlok 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dilansir dari FOX Business, Minggu (7/4/2019), proyeksi tersebut meleset dari ekspektasi pasar. Ini pun menandakan perolehan laba kuartalan paling buruk sejak 2016.

Baca juga: Apple Umumkan Kerja Sama dengan Samsung

Samsung memasok cip memori dan layar untuk smartphone produksi Samsung sendiri maupun Apple Inc. Pun Samsung juga memasok cip server untuk perusahaan seperti Amazon.

Sementara itu, bisnis semikonduktor adalah pendorong utama laba Samsung.

"Pada paruh kedua, harga cip memori akan melambat. Rilis iPhone baru tampaknya akan menjadi sinyal bagus untuk bisnis latar dan cip memori Samsung," kata Kim Yang Jae, analis di KTB Investment and Securities.

Baca juga: Meski Catat Laba Tinggi, CEO Samsung Pilih Mundur dari Jabatan

Samsung, produsen smartphone terbesar di dunia, mengungkapkan laba pada periode Januari-Maret 2019 akan mencapai 6,2 triliun won atau 5,5 miliar dollar AS. Adapun pendapatan Samsung diproyeksikan anjlok 14 persen menjadi 52 triliun won.

Samsung dijadwalkan bakal melaporkan kinerja keuangan pada akhir April 2019 mendatang.

Sebelumnya, Samsung telah memperingatkan investor bahwa kinerja keuangan kuartal I 2019 akan mengecewakan lantaran anjloknya harga cip memori dan melambatnya permintaan panel layar yang digunakan di iPhone Apple.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com