Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Defisit Neraca Berjalan, Pemerintah Disarankan Lakukan 3 Hal Ini

Kompas.com - 02/05/2019, 17:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Chief Economist and Invesment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan, mengatakan, pemerintah Indonesia perlu melakukan 3 langkah kebijakan reformasi bidang ekonomi dan bisnis untuk memperkecil defisit neraca berjalan.

"Pertama, Indonesia harus meningkatkan ekspor sehingga tidak tergantung pada ekspor komoditas semata," kata Katarina Setiawan dalam acara Market Update di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Katarina menyebut, ekspor Indonesia masih sangat rendah, paling rendah setelah India sehingga tidak menyumbang banyak angka untuk Produk Domestik Bruto (PDB). Penyumbang terbesar berasal dari konsumsi domestik yang mewakili 56 persen dari PDB.

Setelah peningkatan ekspor, pemerintah juga harus meningkatkan kesiapan rantai suplai untuk meningkatkan ekspor produk manufaktur, terutama di pusat-pusat manufaktur baru.

Baca juga: 2018, Defisit Neraca Berjalan 31,1 Miliar Dollar AS

"Kebijakan tersebut harus mencakup hal-hal seperti peningkatan akses ke sarana listrik, sumber air, dan penyediaan insentif untuk produksi bahan baku maupun barang setengah jadi (intermediary goods)," kata Katarina.

Perbaikan struktural yang ketiga, peningkatan penanaman modal asing berkelanjutan, seperti melakukan insentif pajak yang efektif dan revisi daftar negatif investasi.

"Dengan perbaikan tersebut, pasar saham akan menikmati keuntungan dari meningkatkan laba korporasi," ucap dia.

Pemerintah berupaya untuk mempersempit defisit neraca berjalan yang mencapai 2,98 persen terhadap PDB pada tahun 2018.

Pada 2018, PDB Indonesia terus tumbuh ke level 5,17 persen, angka pengangguran berada di level yang terendah dalam 20 tahun di level 5,34 persen, inflasi terkendali di angka 2,48 persen, dan pertumbuhan investasi cukup solid sebesar 6,01 persen.

Baca juga: PR Presiden Terpilih, Genjot Ekspor dan Neraca Dagang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com