JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya, moda angkutan kereta api menjadi magnet banyak pemudik pulang ke kampung halaman jelang Lebaran.
Bahkan tahun ini, pemudik yang menggunakan kereta api naik signifikan hingga 10 persen. Hal yang tidak biasa karena biasanya kenaikan hanya 5 persen.
“Saya mengapresiasi PT KAI yang bisa mengangkut penumpang banyak sekitar 10 persen dari tahun lalu, dari kira-kira 3,3 juta menjadi 3,6 juta," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (8/6/2019).
Baca juga: Berapa Nilai Perputaran Uang saat Mudik Lebaran 2019?
"Biasanya, naiknya tidak sampai 5 persen tapi ini bisa sampai 10 persen. Berarti ada suatu upaya untuk melakukan suatu rekayasa tertentu untuk melakukan maksimalisasi frekuensi perjalanan,” sambung Menhub.
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menilai kenaikan jumlah penumpang saat mudik ini menandakan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan moda perkeretaapian semakin meningkat.
“Kita sepakat moda kereta api ini sangat diminati, karena kenyamanannya, tepat waktu dan beberapa kelebihan lainnya. Insya Allah itu salah satu tanda bahwa perkeretaapian lebih punya daya beli," ucapnya.
Kementerian Perhubungan sendiri awalnya hanya memprediksi kenaikan jumlah penumpang 3,41 persen pada periode Lebaran (mudik-balik) 2019 dari 6,23 juta orang menjadi 6,44 juta orang.
Adapun PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat, sepanjang tahun 2018 telah mengangkut 424,68 juta penumpang, naik 8 persen dibanding tahun 2017 yang sebanyak 394,13 juta penumpang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.