JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Mei 2019 sebesar 0,68 persen, naik dibandingkan Mei 2018 yang hanya 0,21 persen.
Secara tahunan, inflasi dari Maret 2018 ke Maret 2019 mencapai 3,32 persen. Adapun inflasi tahun berjalan Januari-Mei 2019 sebesar 1,48 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi Mei 2019 terkendali. Meski begitu inflasi Mei 2019 tidak bisa dibandingkan dengan Mei 2018.
Baca juga: Minggu Terakhir Mei 2019, Inflasi Masih Terkendali
"Karena pada 2018 puasanya pada 15 Mei, sementara 2019 jauh lebih awal," ujarnya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Menurut Suhariyanto, kenaikan harga bahan makanan menjadi penyebab utama inflasi 2019. Bahan makanan itu yakni cabai merah, daging ayam ras, dan bawang putih.
Selain bahan makanan, kenaikan harga tarif transpotasi juga menjadi penyebab utama tingginya inflasi Mei 2019.
Baca juga: Ramadhan, Inflasi Diperkirakan Bisa Melonjak ke 3,4 Persen
Suhariyanto mengatakan, tarif angkutan kota, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api mengalami kenaikan segingga menjadi penyumbang inflasi Mei 2019.
"Ini wajar karena permintaannya tinggi (untuk mudik)," kata dia.
Adapun dari 82 kota yang dipantau BPS, 81 kota mengalami inflasi, hanya satu kota yang mengalami deflasi yakni Merauke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.