Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Berikan Kompensasi Awal Rp 1,41 Triliun untuk Korban 737 Max

Kompas.com - 04/07/2019, 08:07 WIB
Mutia Fauzia,
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN,CNBC

NEWYORK, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat terbang Boeing.co menyatakan akan memberikan 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,41 triliun untuk membantu maupun mendukung keluarga yang terdampak dalam 2 kecelakaan tragis 737 Max, yaitu Lion Air dan Ethiopian Airlines tahun lalu.

"Kami di Boeing menyesal atas kematian tragis dalam kedua kecelakaan ini. Nyawa yang hilang dari jatuhnya pesawat akan terus membebani hati dan pikiran kami selama bertahun-tahun yang akan datang," kata CEO Boeing Dennis Muilenburg dikutip CNN dan CNBC, Kamis (4/7/2019).

"Keluarga dan orang-orang terkasih yang berada di pesawat 737 Max memiliki simpati terdalam kami, dan kami berharap kompensasi awal ini dapat membantu memberi mereka kenyamanan," lanjut Muilenburg.

Muilenburg mengatakan uang tersebut secepatnya akan disalurkan ke organisasi nirlaba lokal maupun kelompok masyarakat. Nantinya, organisasi nirlaba lokal maupun kelompok masyarakat akan mendistribusikan dana ke 346 kerabat dari korban tewas 737 Max.

Adapun uang tersebut bisa digunakan untuk mendukung biaya pendidikan dan biaya hidup.

"Uang itu akan digunakan untuk mendukung pendidikan seperti biaya kuliah atau biaya sekolah dan kesulitan biaya hidup untuk keluarga yang terkena dampak," ucap Muilenburg.

Baca: Soal 737 Max, Boeing Mengaku Telah Membuat Kesalahan

Bob Clifford, pengacara yang mewakili puluhan keluarga korban kecelakaan Ethiopian Airlines mengatakan, meski memberikan uang kompensasi hingga Rp 1,41 triliun, pemberian itu tidak diterima dengan baik oleh keluarga korban yang telah menggugat perusahaan.

"Jenis penawaran ini sangat awal dalam proses litigasi juga belum pernah terjadi sebelumnya. Keluarga korban tidak tertarik dengan uang tunai ketimbang menemukan jenazah orang yang mereka cintai dari lokasi jatuhnya pesawat, yang sejauh ini prosesnya sangat lambat," kata Bob Clifford.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Boeing menegaskan orang yang menerima dana kompensasi Rp 1,41 triliun juga tak diharuskan menyerahkan hak untuk melakukan tindakan hukum terhadap perusahaan. Para keluarga korban memiliki hak untuk itu.

Tapi sayangnya, juru bicara ini menolak berkomentar lebih jauh soal tuntutan hukum Boeing yang tengah berlangsung.

Boeing 737 Max dirumahkan secara serentak di seluruh dunia sejak 2 kecelakaan tragis di tahun 2018 dan 2019. Peristiwa itu berhasil membuat Boeing membatalkan ratusan penerbang setiap minggunya.

Di akhir 2018, pesawat bertipe 737 Max yang diterbangkan maskapai Lion Air ini jatuh di perairan Tanjung Priok, menewaskan 189 orang.

Kecelakaan kemudian berlanjut di bulan Maret 2019. Pesawat yang diterbangkan Ethiopian Arlines dengan jenis airbus yang sama kembali mengalami kecelakaan tragis tak lama setelah lepas landas.

Akibat kecelakaan tragis tersebut, Boeing menghadapi beberapa tuntunan hukum dan investigasi federal. Pun belum jelas kapan tipe 737 Max ini akan diizinkan terbang lagi. Padahal, 737 Max merupakan tipe pesawat yang paling laris dibeli maskapai dunia.

Boeing berjanji bakal melakukan perbaikan perangkat lunak berupa fitur keamanan otomatis yang kerap dikaitkan dengan 2 kecelakaan tragis itu. Perbaikan perangkat lunak ini membuat para ahli memperkirakan 737 Max akan kembali mendapat izin terbang pada Agustus bulan depan.

Tapi nampaknya perkiraan para ahli meleset setelah menemukan potensi masalah lain saat pengujian. Penghasilan perusahaan juga diperkirakan bakal terus menderita setidaknya sampai pengiriman 737 Max ke pelanggan berjalan kembali.

Sebelumnya pada Bulan April Boeing menyatakan cobaan ini telah merugikan perusahaan sebanyak 1 miliar dollar AS. Biaya ini akan terus membengkak ditambah biaya kompensasi kepada maskapai atas kerugian yang ditimbulkan oleh pembatalan penerbangan dan keterlambatan pengiriman 737 Max baru.

Meski rugi, tetap saja Boeing masih berada di posisi yang jauh lebih baik untuk keluar krisis dibanding pabrikan pesawat lain. Tahun lalu, pendapatan tahunannya mencapai 100 miliar dollar AS. Di akhir maret pun, Boeing masih mengantongi 7,7 miliar dollar AS dalam bentuk tunai. Harga sahamnya terus naik hampir 10 persen sepanjang tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com