Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos AirAsia: Regulasi Membunuh Bisnis

Kompas.com - 04/07/2019, 17:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah regulasi penerbangan di Indonesia rupanya juga disoroti oleh pemilik maskapai Air Asia Group Berhad Tony Fernandes.

Tony, yang memperkenalkan penerbangan murah ini menilai regulasi pemerintah Indonesia dalam menentukan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) belum sesuai.

"Nasehat saya untuk pemerintah Indonesia, jangan meregulasi. Biarkan pasar yang menentukan. Jangan meregulasi batas atas, bawah bawah, atau yang lainnya. Saya pikir regulasi ini belum sesuai," kata Tony Fernandes dalam peluncuran bukunya berjudul "Flying High: Kisahku Membangun AirAsia" di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Ini Rahasia Tiket Murah AirAsia

Tony menyebut, regulasi justru membunuh bisnis. Dia pun membandingkannya dengan startup besar asal Indonesia seperti Go-Jek dan Tokopedia yang bisa tumbuh pesat tanpa regulasi ketat seperti kondisi regulasi maskapai saat ini.

"Lihat Go-Jek, lihat Tokopedia, tidak ada yang meregulasi mereka. Dan itulah mengapa bisnisnya bisa tumbuh pesat di Asia Tenggara," ungkap dia.

Menurutnya, tanpa diregulasi masyarakat bisa menentukan sendiri mana maskapai yang baik untuk diri mereka.

"Jadi, saya pikir pemerintah memang harus memfasilitasi maskapai untuk menentukan berapa biaya penerbangannya. Dan kalau terlalu mahal atau tidak aman, tidak akan ada masyarakat yang mau terbang dengan maskapai itu. So, let the market decide," pungkas Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com