Penopang pertumbuhan ekonomi
Makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Industri makanan dan minuman tumbuh 7,91 persen sepanjang 2018. Pertumbuhan itu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.
Sekjen GAPMMI, Stefanus Indrayana, mengatakan, hingga kini transformasi digital masih didominasi perusahaan berskala besar.
Sementara itu, industri kecil dan menengah (IKM) masih membutuhkan lebih banyak edukasi. Apalagi, kesan investasi teknologi yang mahal masih sangat melekat.
“Padahal dengan digitalisasi, proses produksi lebih efisien 30-40 persen. Tidak hanya edukasi, diharapkan pemerintah dan perbankan juga dapat memberikan insentif bagi IKM berupa fasilitas pendanaan,” kata dia.
Solusi menyeluruh
Country President Schneider Electric Indonesia, Xavier Denoly, mengajak pelaku industri makanan dan minuman di Indonesia untuk berani melakukan digitalisasi.
Tak cuma itu, ia melanjutkan, transformasi digital dapat dilakukan secara bertahap dan menggunakan solusi dengan platform terbuka.
Xavier menjelaskan, industri makanan dan minuman perlu berfokus pada empat area penting dalam transformasi digital, yakni smart manufacturing, smart facilities, smart food safety, dan smart supply chain.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan