Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook: Libra adalah Alat Pembayaran, Bukan investasi

Kompas.com - 16/07/2019, 08:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEWYORK, KOMPAS.com - Kepala Cryptocurrency Facebook David Marcus menyatakan bahwa mata uang kripto yang dibesutnya libra, bukan alat investasi seperti saham dan obligasi. 

Menurut dia, libra adalah alat pembayaran yang mampu menjangkau lebih dari 90 juta Usaha Kecil dan Menengah (UKM),

"Libra adalah alat pembayaran, bukan investasi. Orang tidak akan membelinya seperti saham atau obligasi, yang nilainya akan bertambah jika Anda membelinya," kata David Marcus dikutip dari CNBC, Selasa (16/7/2019).

"Sebaliknya, libra seperti uang tunai. Orang-orang akan menggunakannya untuk mengirim uang kepada anggota keluarga di negara lain, atau untuk melakukan pembelian," sebut Marcus.

Baca juga: Berpotensi Jadi Mata Uang Dunia, Libra Ancam Lembaga Keuangan

Penegasan ini kata Marcus, untuk meredam kekhawatiran banyak pihak setelah serangkaian skandal privasi menodai kepercayaan publik kepada Facebook dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi, banyak bermunculan penipuan dari teknologi finansial ilegal.

Pria yang bergabung dengan Facebook sejak tahun 2014 ini juga tak berharap proyek mata uang kripto yang dibesutnya ini akan segera menghasilkan uang untuk perusahaan. Dia dan perusahaannya akan fokus kepada tujuan pertamanya untuk menciptakan utilitas.

“Tujuan pertama kami adalah menciptakan utilitas dan adopsi. Memungkinkan orang di seluruh dunia terutama yang tidak memiliki rekening bank (underbanked), untuk mengambil bagian dalam ekosistem keuangan," kata Marcus.

Tak hanya itu, Marcus juga memastikan akun pelanggan dan semua informasi keuangan tidak akan dibagikan dengan Facebook Inc. sehingga tak perlu takut digunakan untuk penargetan iklan.

"Mata uang itu (libra) aman dan akan bekerja secara memadai dengan pemerintah dan mata uang di seluruh dunia," jelas Marcus.

Baca juga: Giliran Menkeu AS Komentar soal Libra-nya Facebook

Sebelumnya, para pembuat kebijakan telah memandang skeptis sejak Facebook mengumumkan libra pada Juni lalu. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan libra akan menimbulkan masalah serius.

"Libra menimbulkan keprihatinan serius tentang privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen, dan stabilitas keuangan," kata Jerome Powell baru-baru ini.

Menanggapi hal itu, Marcus menyatakan Facebook tak sendirian dalam mengoperasikan libra sehingga meminimalisir tindak pidana apapun. Facebook telah bekerja sama dengan 27 perusahaan pembayaran, termasuk Visa, Stripe, Paypal, dan beberapa perusahaan teknologi seperti eBay, Lyft, Uber, dan Spotify.

Alih-alih mengkhawatirkannya ucap Marcus, libra justru akan membantu meningkatkan transaksi Facebook dan bermanfaat bagi banyak orang.

“Kami berharap dompet digital libra akan bermanfaat bagi Facebook secara lebih luas. Karena memungkinkan lebih dari 90 juta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menggunakan platform Facebook untuk bertransaksi lebih langsung dengan banyak pengguna Facebook. Kami harap akan menghasilkan banyaknya transaksi di Facebook," harap Marcus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com