Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dinilai Abai soal Harga Tiket Pesawat Propeller

Kompas.com - 16/07/2019, 09:40 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie menilai pemerintah abai dengan harga tiket pesawat yang menggunakan mesin baling-baling atau propeller.

Padahal, pesawat jenis tersebut banyak digunakan masyarakat di wilayah terpencil yang sangat butuh alat transportasi udara.

Menurut Alvin, pemerintah saat ini hanya memperdulikan harga tiket pesawat yang menggunakan mesin jet saja.

"Ironisnya Pemerintah hanya mengurus rute yang dilayani (pesawat bermesin) jet. Abai total terhadap rute yang dilayani pesawat propeller," ujar Alvin kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Cek Harga Tiket Pesawat LCC, Lion Air dan Citilink Murah Mana?

Menurut dia, harga tiket pesawat propeller lebih mahal ketimbang pesawat bermesin jet. Sebab, biaya operasional maskapai untuk mengoperasikan pesawat jenis tersebut lebih besar.

"Lagipula biaya angkut per kursi per kilometer pesawat propeller sangat tinggi mencapai tiga sampai dengan lima kali lipat pesawat jet. Pemerintah sama sakali tidak perhatikan, anggaran subsidi untuk rute perintis justru di-kepras," kata Alvin.

Dengan hanya memikirkan harga tiket pesawat bermesin saja, lanjut Alvin, hal tersebut merupakan bentuk ketidak adilan pemerintah.

"Dimana keadilan? Dimana kepedulian terhadap kota-kota kecil dan daerah terpencil," ucap dia.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat LCC Turun, Industri Pariwisata Optimistis akan Menggeliat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com