Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Minim, Alokasi Anggaran untuk Cegah Anak Kena HIV/AIDS

Kompas.com - 23/07/2019, 12:05 WIB
Palupi Annisa Auliani

Editor

Anung menandaskan, anggaran penanganan HIV/AIDS bisa stabil atau bahkan naik tahun berikutnya, terutama untuk pencegahan.

Pemerintah berjanji memperbanyak pengadaan alat skrining untuk menyesuaikan dengan angka kehamilan di Indonesia yang mencapai 5,2 juta orang per tahun. Dia optimistis, langkah ini akan efektif mencegah penambahan ADHA.

Kendala lain

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menandaskan, pemerintah berupaya maksimal untuk mencegah peningkatan jumlah ADHA.

Agar anak-anak tak berdosa tidak menanggung virus yang diderita oleh ibunya, pemerintah memberi fasilitas pemeriksaan kandungan untuk mendiagnosis virus itu secara gratis.

Fasilitas itu bisa didapatkan di puskesmas, klinik, hingga rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Saat ini terdapat 7.093 layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi dan mengobat HIV/AIDS.

"Bila positif HIV ibu tersebut bisa minum obat antiretroviral (ARV) yang disediakan pemerintah," terang Nila.

Nila menyatakan, anak usia 0-14 tahun pengidap HIV hampir dipastikan berasal dari orang tuanya, dalam hal ini ibu yang melahirkannya.

Dus, dia mengimbau kepada para orang tua untuk memeriksakan kondisinya ke dokter.

"Kebanyakan orang tua ini malu atau enggan ketika diminta untuk periksa, akhirnya anak yang jadi korban," papar Nila.

Padahal, pencegahan penularan HIV/AIDS bisa efektif jika sebelum usia kandungan berusia 4-6 bulan. Ibu hamil bisa menghindari anak dalam kandungannya bersih dari virus HIV dengan minum obat ARV secara rutin dan mendapat bimbingan dari tenaga medis.

Baca juga: Peta Interaktif - Merata se-Indonesia, Sebaran Anak dengan HIV/AIDS

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengakui anggaran penandangan ODHA dan ADHA masih minim. Selama ini anggaran tersebut masih terfokus untuk obat dan tenaga medis.

Padahal, penanganan penderita HIV/AIDS yang utama adalah sosialisasi dan bimbingan.

"Anggaran yang digelontorkan masih minim sehingga rehabilitasi belum merata. Banyak juga yang tidak tercover karena tidak tahu," kata ," kata Ace.

Anggaran untuk penanganan HIV/AIDS masih minim sehingga rehabilitasi belum merata. (Fahriyadi, Yusuf Imam Santoso/Adi Wikanto)

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Penanganan ADHA Terganjal Dana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com