Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dampingi Jokowi ke PLN soal Listrik Padam, ke Mana Menteri Rini?

Kompas.com - 05/08/2019, 19:56 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berkunjung ke kantor pusat PLN pada Senin pagi (5/8/2019) untuk mengetahui penyebab matinya aliran listrik ke berbagai wilayah di Pulau Jawa.

Saat kunjungan tersebut, Presiden didampingi oleh menteri terkait, yaitu Menteri ESDM Ignasius Jonan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara itu Menteri BUMN Rini Soemarno tidak terlihat.

Rini seharusnya ikut mendampingi Jokowi karena PLN adalah BUMN yang berada di bawah naungan kementerian BUMN.

Hal ini yang kemudian memunculkan pertanyaan, ke mana Menteri BUMN Rini Soemarno?

Belakangan, Menteri Rini mendapat sorotan karena tidak segera mengangkat direktur utama definitif untuk PLN pasca-KPK menetapkan Sofian Basir sebagai tersangka.

Tak lama berselang, beredar foto Rini Soemarno bersama sejumlah pejabat BUMN dalam sebuah pesawat. Dalam foto itu, Rini Soemarno dan rombongan mengenakan seragam haji.

Baca: Menko Darmin: Listrik Mati Pasti Merugikan...

Dikonfirmasi mengenai foto tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro yang ikut dalam rombongan membenarkan bahwa Menteri BUMN sedang menunaikan ibadah haji.

"Benar Ibu menteri sedang menunaikan ibadah Haji (saat ini)," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (5/8/2019).

"Mohon didoakan agar selalu sehat juga perjalanan (pulang) berlangsung lancar amiin," sambung dia.

Dalam foto yang beredar tersebut, Menteri Rini didampingi oleh beberapa pejabat Kementerian BUMN, di antaranya Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.

Turut terlihat dalam foto tersebut beberapa direktur utama BUMN antara lain: Direktur Utama Pertamina Nicke  Widyawati, Direktur Utama Inalum Budi Gunawan Sadikin.

Selain itu ada pula Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni.

 

Permintaan Jokowi

Presiden Joko Widodo mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).  Kedatangan Jokowi ini untuk meminta penjelasan PLN mengenai padamnya listrik di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). Kedatangan Jokowi ini untuk meminta penjelasan PLN mengenai padamnya listrik di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Sebagaimana diketahui, hari ini Presiden Jokowi meminta penjelasan langsung dari Direksi PLN mengenai pemadaman.

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi.

Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya listrik di sebagian besar Pulau Jawa.

Baca juga: Memahami Istilah Orang-orang Pintar Saat Jokowi Marah di Depan Pejabat PLN...

Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Penjelasan tersebut berlangsung sekitar 10 menit. Namun, Jokowi dengan raut muka datar tak puas dengan penjelasan Sripeni itu karena terlalu panjang.

Menanggapi itu, Presiden hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya. Baca juga: Jokowi Heran PLN Tak Punya Contingency Plan Saat Listrik Padam

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Kepala Negara. Tanggapan Jokowi pun relatif singkat. Tak sampai dua menit.

Baca juga: Jokowi Minta PLN Lakukan Cara Apapun untuk Pulihkan Listrik

Sorotan Pengusaha

Terkait dengan pemadaman listrik ini, Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menganggap harus ada yang bertanggung jawab atas pemadaman listrik serentak di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, Minggu (4/8/2019).

Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Yaser Palito mengatakan, Presiden harus mengevaluasi menteri terkait dan direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"HIPMI merekomendasikan agar menteri-menteri terkait dicopot. Begitu juga dengan pimpinan dan direksi PLN yang bertangung jawab langsung," ujar Yaser Palito dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Memahami Istilah Orang-orang Pintar Saat Jokowi Marah di Depan Pejabat PLN...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com