Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Prima Siap Terapkan QR Code Standar dalam Transaksi

Kompas.com - 14/08/2019, 12:22 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rintis Sejahtera atau Jaringan Prima menyelenggarakan sosialisasi penerapan QR Code Indonesia Standard (QRIS) kepada ratusan mitranya di Jakarta, Rabu, (14/8/2019).

Ini sebagai bentuk transformasi digital pada sistem pembayaran di Indonesia.

"lmplementasi layanan QRIS merupakan salah satu wujud komitmen Jaringan Prima untuk terus meningkatkan pelayanan yang Iebih baik kepada para mitra dan nasabahnya," kata Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat.

Suryono menjelaskan, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan QRIS pada Mei lalu. Langkah ini juga sebagai lanjutan program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) telah berjalan.

Baca juga: Hindari Praktik Phising, BI Uji Coba Standardisasi QR Code Tahap Dua

Sehingga, kehadiran QRIS dapat membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital di lndonesia.

"Dengan QRlS, pembayaran melalui QR Code akan terinterkoneksi dan terinteroperabilitas menggunakan satu standar QR Code. PT Rintis Sejahtera selaku Pengelola Jaringan Prima menggelar acara sosialisasi rencana implementasi QRIS," ujarnya.

Dia menambahkan, Jaringan Prima salah satu Iembaga switching nasional turut menyediakan layanan QRIS untuk para mitra bank, non-bank dan biller

"Harapannya, implementasi QRIS melalui jaringan Prima dapat memudahkan transaksi nasabah di seluruh Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Bank di Singapura Ini Hadirkan Fitur Tarik Tunai ATM dengan QR Code

Sosialisasi rencana implementasi ini merupakan wujud kesiapan PT. Rintis Sejahtera dalam menyambut implementasi QRIS. Sehingga penerapan kedepannya bisa berjalan dengan baik. "Melalui implementasi QRIS, Jaringan Prima terus berinovasi memberikan kualitas layanan terbaik," pungkasnya.

Jaringan Prima kini beranggotakan 79 bsnk dengan jumtah terminal ATM mencapai lebih dari 120.000 ATM berlogo Prima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com