Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Saingan, Bank BTPN Akui Pertumbuhan Kredit Pensiun Menurun

Kompas.com - 15/08/2019, 06:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank BTPN Ongky Wanadjati Dana mengakui pertumbuhan kredit pensiun Bank BTPN pada Semester I 2019 menurun. 

"Kredit korporasi, SMI, konsumen tumbuh.Tapi  tentunya kita punya satu bisnis yang turun perkembangannya, yaitu bisnis pensiun," kata Ongky Wanadjati Dana dalam paparan kinerja keuangan di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Berdasarkan pemaparan kinerja keuangan Bank BTPN, total penyaluran kredit tumbuh 112 persen menjadi Rp 143,4 triliun dibanding tahun lalu sebesar Rp 67,7 triliun.

Baca juga: Pascamerger dengan SMBCI, BTPN Resmi Beroperasi

Pertumbuhan kredit tersebut tak banyak ditopang oleh kredit pensiun. Melainkan ditopang oleh pembiayaan korporasi yang tumbuh 20 persen menjadi Rp 75 triliun, UMKM, pembiayaan konsumer, dan pembiayaan prasejahtera produktif melalui anak usahanya, BTPN Syariah.

Adapun penurunan itu terjadi karena banyak saingan dengan perusahaan lain yang memang berfokus pada kredit pensiun. Pun segmen pertumbuhannya terbatas sehingga bisnis ini merupakan jenis bisnis 'low risk high return'.

"Sekarang saingannya makin banyak. Ya buat para pensiunannya sih senang, karena yang untung nasabahnya kalau bank bersaing. Segmen pertumbuhannya juga terbatas, yang pensiun banyak tapi yang meninggal juga ada, makanya bisnis ini low risk high return," ujar Ongky.

Baca juga: Cara Meraih Kesuksesan bagi Milenial ala CEO BTPN

Untuk menggairahkan pertumbuhan kredit pensiun usai merger, pihaknya berencana melakukan inovasi digital dalam produk-produk pensiun, sehingga nasabah tak malas lagi melakukan transaksi di cabang.

"Kita masuk ke digital, nantinya dipakai untuk pelayanan dalam produk-produk pensiun. Dilayani untuk mengajukan kredit melalui aplikasi, jadi pertumbuhan akan semakin meningkat. Kami berupaya untuk tambah efisien, tambah cepat, tambah akurat," pungkas Ongky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com