Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kinerja Sektor Pertanian Terus Meningkat Meski Anggaran Turun

Kompas.com - 20/08/2019, 09:44 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

"Terobosan percepatan investasi dan pendampingan kepada calon-calon investor yang ingin berinvestasi di sektor pertanian juga turut memainkan peran," terang Momon.

Ketiga, volume ekspor komoditas pertanian juga naik luar biasa.

Baca juga: Perhimpunan Agronomi Indonesia Apresiasi Kinerja Mentan Amran

Ekspor komoditas pertanian di tahun 2018 tercatat BPS volumenya sebesar 42,5 juta ton, naik pesat dibandingkan pada awal pemerintahan yang hanya mencapai 36 juta ton (2014), kemudian naik menjadi 40,4 juta ton (2015), 35,5 juta ton (2016), dan 41,30 juta ton (2017).

Keempat, terjadi peningkatan angka Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP).

Pada 2014, BPS mencatat NTP sebesar 102.03 dan NTUP 106.05, kemudian pada akhir tahun 2018 tercatat NTP 102.25 dan NTUP 111.77.

"Data ini menunjukkan kesejahteraan petani dari tahun ke tahun makin baik. Daya beli petani meningkat dan mereka mulai dapat menikmati hasil dari pertaniannya," imbuh Momon.

Angka kemiskinan di pedesaan menurun pun drastis hingga 13,2 persen dan inflasi menurun terendah sepanjang sejarah. Hal ini ditopang pula dengan membaiknya pengelolaan sektor pertanian.

Komoditas strategis

Selanjutnya, kinerja produksi komoditas strategis pun mencatat rekor baru dalam pencapaian kinerjanya.

Pemilihan kebijakan yang tepat serta fokus pada program pengoptimalan kinerja pembangunan pertanian.

Capaian produksi komoditas strategis seperti contohnya padi meningkat tiap tahunnya masing-masing mencapai 70,80 juta ton pada 2014, 75,39 juta ton pada 2015, 79,35 pada 2016, 81,15 pada 2017 dan naik menjadi 83,03 pada 2018.

Baca juga: Mentan Minta Pelaku Usaha Pertanian Berani Masuki Pasar Ekspor

Kenaikan produksi juga terjadi pada komoditas jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging sapi/kerbau, tebu, kopi dan kelapa sawit.

Bahkan, jagung dari sebelumnya impor sebesar 3,6 juta ton per tahun, kini sudah bisa ekspor rutin ke beberapa negara.

Begitu pula cabai dan bawang merah. Kementan berhasil membalik stigma negara importir pangan, menjadi eksportir bahan pangan.

Program kunci keberhasilan

Sekjen Kementan menegaskan, beberapa program unggulan dan efisien didorong sebagai solusi permanen.

Misalnya untuk kecukupan lahan pertanian program strategis Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), serta Penerapan inovasi perbenihan dan mekanisasi menuju pertanian modern.

Pemerintah juga terus mengeluarkan kebijakan dan program terobosan untuk mendongkrak nilai ekspor dan membuka akses pasar luar negeri.

Baca juga: Kementan: Indonesia Perlu Tingkatkan Keragaman Jenis Pupuk

Beberapa diantaranya melakukan perundingan kesepakatan persyaratan kesehatan untuk pengeluaran susu ke Fiji, serta menyusun Informasi Teknis komoditas ekspor nanas segar dan pisang ke berbagai negara seperti China, Taiwan, Ukraina, dan Papua Nugini.

"Kementan terus berupaya sekuat tenaga dan sepenuh hati mengabdi pada petani agar sejahtera. Anggaran bukan lah kendala besar bagi Kementan untuk terus meningkatkan kinerja produksi," tutup Momon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com