BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Sampoerna Retail Community

Penyebab Toko Kelontong di Indonesia Sulit Berkembang

Kompas.com - 09/09/2019, 21:02 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Brand lokal dalam beberapa tahun terakhir mulai unjuk gigi di rumah sendiri, contohnya dalam dunia lifestyle.

Hal tersebut terlihat dalam event Jakarta Sneaker Day 2019 Februari lalu, seperti diwartakan Kompas.com Sabtu (8/2/2019).

Saat itu, produk lokal laris manis diserbu oleh pengunjung event yang bertempat di Senayan City, Jakarta tersebut.

Sayangnya, belum semua pemain lokal bernasib sama, seperti toko kelontong dan jajanan tradisional khas Indonesia.

Keberadaan mereka mulai tergerus akibat persaingan usaha yang semakin ketat.

Melansir Kompas.com Rabu (4/10/2017), Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memaparkan masifnya kehadiran ritel modern maupun mini market hingga supermarket menjadi penyebabnya.

Dirinya melanjutkan, ada tiga hal yang membuat toko kelontong sulit berkembang.

Pertama, para pemilik toko kelontong tidak mendapatkan akses pada sumber barang dengan harga yang sama. Mereka membeli barang dagang lebih mahal daripada pelaku usaha besar.

Lalu kedua, toko kelontong juga sering kesulitan mendapatkan akses permodalan demi meningkatkan kapasitas maupun daya saing usahanya.

Sekalipun ada, mereka mendapatkan pinjaman yang tidak wajar dan bunga yang besar, karena pinjaman tersebut bukan dari perbankan atau lembaga keuangan.

Terakhir, Mendag juga turut menyoroti kondisi toko kelontong yang mayoritas kondisi dan penampilannya tidak memberikan kenyamanan bagi pembelinya.

Namun belakangan, beberapa toko kelontong dikabarkan mulai berbenah, terutama yang tergabung dalam gerakan Sampoerna Retail Community (SRC).

Perlu diketahui, SRC merupakan toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan dari PT HM Sampoerna untuk meningkatkan daya saing toko kelontong.

SRC merubah stigma toko kelontong menjadi moderndok. SRC SRC merubah stigma toko kelontong menjadi modern
Melalui SRC, wajah toko kelontong dipermak secara kekinian, sehingga memiliki tampilan yang rapi, bersih, dan terang.

Tak hanya menyajikan kebutuhan sehari-hari, toko kelontong SRC juga ada Pojok Bayar, tempat pengunjung dapat membeli pulsa, tiket pesawat dan kereta, voucher game membayar listrik, air, dan lain sebagainya.

Adapun untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), SRC menyediakan area khusus bagi mereka yang ingin memasarkan produknya melalui program bernama Pojok Lokal.

Hal tersebut sebagai upaya SRC melestarikan dan mengangkat kembali produk tradisional khas Indonesia.

Ingin melihat langsung bagaimana toko SRC? Silakan download aplikasi AYO SRC Indonesia di Google Playstore untuk mengetahui keberadaan SRC terdekat.

Dengan adanya gerakan ini, perlahan tapi pasti toko kelontong mulai bangkit dari ketertinggalan.

Sebagai masyarakat Indonesia, sudah seharusnya kita turut berpartisipasi dengan beralih belanja di toko-toko kelontong.

Agar para pelaku usaha UMKM dapat terus hidup dan menyejahterakan keluarganya.


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com